Telinga Kemasukan Serangga, Apa Yang Harus Dilakukan?


INSIDEN masuknya serangga ke telinga bisa saja terjadi pada siapa saja. Dalam kebanyakan kasus, serangga di telinga tidak akan menyebabkan masalah yang signifikan karena serangga mati.

 

Namun bisa saja serangga tetap hidup selama beberapa hari. Hal ini bukan saja mengganggu dan membuat resah melainkan juga bisa berlanjut ke masalah kesehatan.

 

Dilansir dari situs Medical News Today, telinga luar dan sisi luar gendang telinga memiliki beberapa saraf kranial yang menyampaikan informasi ke otak.  Benda asing, seperti serangga, dapat mengiritasi saraf ini.

 

Serangga di dalam telinga yang masih hidup akan merangkak atau berdengung, yang dapat menyebabkan sensasi aneh di telinga. Tergantung pada jenis serangganya, ia juga berulang kali menggigit atau menyengat saat tetap terperangkap di telinga, yang bisa sangat menyakitkan.

 

Jika anda mencoba sendiri untuk mengeluarkan serangga, anda harus berhati-hati agar jangan memasukkan atau menggunakan alat yang justru dapat mendorong serangga lebih jauh masuk ke telinga.  Menurut dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), dokter Luh Putu Dhena Purwaningsih, Sp.THT-KL mengatakan bahwa benda asing di telinga khususnya serangga apabila masuk ke dalam telinga, wajib untuk dimatikan terlebih dahulu.

 

“Tujuannya agar serangga tidak mencabik lebih dalam, dan tidak berontak saat diambil oleh dokter,” ungkapnya di instagram @doktertht. Lebih lanjut, ia menuturkan cairan yang direkomendasikan untuk diteteskan ke liang telinga untuk mematikan serangga ialah alkohol, minyak, atau air garam.

 

“Setelah benda asing, serangga dipastikan sudah mati, segera ke fasilitas medis untuk diambil oleh tenaga medis. Tidak disarankan untuk mengeluarkan serangga dari liang telingga tanpa kemampuan dan alat khusus. Hal ini seringkali membuat liang telinga semakin bengkak memperparah kondisi,” tuturnya.

 

Ketika tidak mungkin untuk menghilangkan serangga dari telinga di rumah, penting untuk menemui dokter sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi. Serangga yang tertinggal di telinga dapat terus menyengat atau menggaruk, yang dapat menyebabkan peradangan atau gendang telinga pecah. Infeksi juga merupakan risiko. (M-1)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »