
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia akan terus meningkatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan inklusif dengan memberantas kemiskinan ekstrem dan mengurangi gizi buruk (stunting).
“Melalui percepatan reformasi struktural, kami juga fokus mengatasi berbagai kesenjangan, termasuk dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, dan peranan kementerian dan lembaga,” ujar Sri Mulyani dalam acara Dialog Bersama Negara Mitra G7, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, 13 Mei 2023.
Pertumbuhan inklusif adalah pertumbuhan yang menuntut partisipasi semua pihak agar turut andil dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian ketika perekonomian tumbuh, maka kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran akan menurun.
Seluruh upaya tersebut berkaitan dengan kesejahteraan yang sangat penting karena merupakan bagian dari cita-cita Indonesia, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mewujudkannya, Sri Mulyani menuturkan Indonesia telah melakukan banyak hal.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial, termasuk di masa pandemi Covid-19, sehingga Indonesia berhasil menurunkan tingkat kemiskinan relatif cepat dari 10,2 persen selama pandemi menjadi 9,6 persen pada tahun 2022.
Selanjutnya: Langkah lain yang dilakukan, yakni masih adanya alokasi wajib….
Recent Posts
- Sino Jet Expands Charter Fleet with Gulfstream G650ER
- Turboprop aircraft crashes on runway, damages other aircraft in Montana
- Over 100 companies to be recognized for Aviation Safety at NBAA-BACE; 2 have a 90-Year safety record
- Pilot banned for life from Nantucket Airport after lengthy feud
- GA Telesis secures multi-year supply agreement to strengthen MRO capabilities and advance the ecosystem’s support of the airline industry
Recent Comments