Sri Mulyani Sebut G20 Bisa jadi Harapan dan Menavigasi Saat Krisis


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin bahwa Forum G20 membawa harapan sekaligus menavigasi ketika terjadi krisis, terutama pada masa sulit seperti saat ini.

Kami percaya G20 bisa menjadi sinyal harapan yang bisa menavigasi ketika terjadi krisis. Kepercayaan itu berdasarkan kenyataan sejarah ketika G20 bisa mengatasi krisis keuangan global,” kata Sri Mulyani saat membuka Pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) di Washington DC, AS, Rabu malam waktu setempat, 12 Oktober 2022.

Ia menjelaskan saat ini dunia berada dalam ancaman resesi karena berbagai tantangan global seperti konflik geopolitik, kenaikan harga energi maupun pangan, serta tekanan inflasi tinggi yang berpotensi melemahkan pertumbuhan. Berbagai tantangan ini tak bisa dihadapi tiap negara secara sendiri-sendiri.

Baca: Sri Mulyani Ingatkan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Anggota G20: Dunia dalam Bahaya

Pasalnya, menurut bendahara negara ini, penyelesaian masalah tersebut butuh kerja sama multilateral. Terutama G20 yang memberikan pengaruh terhadap 85 persen perekonomian dunia untuk mencari solusi bersama.

Namun begitu, Sri Mulyani menyebutkan keberagaman anggota G20 merupakan dinamika yang dapat menghambat kesepahaman dalam merespons isu global. Tapi hal itu juga bisa menjadi kekuatan bersama.

“Kita pasti ada perbedaan dalam posisi, manfaat dan pengalaman dalam berbagai hal. Tapi perbedaan ini dapat mengizinkan untuk mencari solusi terbaik yang inklusif bagi dunia,” ucap Sri Mulyani.

Ia memaparkan bahwa Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 di 2022 juga berupaya untuk menularkan semangat kerja sama, kolaborasi dan konsensus bersama yang bermanfaat untuk mencari solusi untuk mengatasi isu global dalam konteks semangat multilateral.

“Kami menyakini kesadaran dan kesadaran dunia serta ekspektasi kerja sama untuk membangun jembatan. Indonesia pun mengapresiasi para anggota yang telah mendukung kepemimpinan Presidensi G20 sejak awal hingga sekarang,” tutur Sri Mulyani.

Melalui FMCBG ini, kata dia, sejumlah menteri keuangan maupun gubernur bank sentral G20 menghadiri pertemuan secara langsung yang sudah dilaksanakan selama empat kali pada Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk merumuskan sejumlah pandangan.

Dalam FMCBG ini, terdapat sejumlah poin yang dibahas yaitu ekonomi global dan risiko, isu kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, isu sektor finansial, keuangan berkelanjutan dan perpajakan internasional. Pertemuan pertama FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia ini berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta dan pertemuan ketiga pada Juli 2022 berlangsung di Nusa Dua, Bali.

ANTARA

Baca juga: Ingatkan Dunia dalam Bahaya, Sri Mulyani Minta Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Kompak Cari Solusi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »