TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG konsolidasi di 6.600-6.700. Pada perdagangan, Senin, 9 Januari 2023, IHSG bergerak volatile dipengaruhi sentimen bearish pekan yang lalu, namun tertahan demand area pola Mei dan Juli 2022.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih, memprediksi IHSG hari ini bergerak naik. “Kemungkinan naik tipis di area 6.600-6.700,” kata dia dalam keterangannya kepada Tempo, Selasa, 10 Januari 2023.
Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia tersebut mencermati sejumlah emiten saham:
1. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), terakhir 2.060.
Harga kemarin menguat, namun masih harus mampu tembus 2.080, jika akan melanjutkan kenaikan. Potensi kenaikan ke 2.200, lalu 2.400. Batas risiko 2.010.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), terakhir 4.590.
Harga kemarin masih flat, namun sudah dekat trendline pola sejak Juli 2022. Kemungkinan akan tertahan dan perlahan menguat ke arah 4.700, lalu 4.750, kemudian 4.940-5.000. Batas risiko 4.520, demand area yang kuat di
3. PT Bank Bumi REsources Minerals Tbk. (BRMS), terakhir 153.
Harga kemarin masih bergerak flat. Sentimen sedang mixed antara trend turun sejak Desember 2022 dan support kuat sejak Januari 2022. Ada opportunity naik ke 161, lalu 169-173. Batas risiko ketat
4. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), terkhir 138
Harga kemarin kembali menguji area demand disekitar 138. Namun tekanan jual kemungkinan masih akan menekan harga ke arah 132-128. Bahkan jika menguat, maka cenderung akan tertahan di 142.
5. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), terakhir 6.250.
Harga kemarin naik kencang. Kemungkinan akan terjadi koreksi ke 6.125-6.000, yang menjadi peluang pembelian. Selama tidak turun di bawah 6.300, maka potensi kenaikan jangka menengah ke 6.375-6.525, next 6725.
6. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), terakhir 4.420.
Harga kemarin mencoba lampaui supply area di 4.420-4.490. Jika tembus, maka potensi kenaikan ke 4800, lalu 5000. Batas risiko 4.320.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.688,2, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments