PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) mengumumkan rencana untuk mengembangkan industri hulu kendaraan listrik di Indonesia. Untuk itu, VKTR menjalin kerja sama strategis dengan salah satu perusahaan baterai terbesar di Tiongkok dan India, yakni Gotion High-Tech Co Ltd melalui anak usahanya PT Gotion Indonesia Materials (GIM), untuk mengembangkan komponen penting dalam industri baterai kendaraan listrik.
“Kerja sama ini nantinya akan berfokus pada pengembangan pak baterai (battery pack), yang merupakan salah satu komponen penting dalam anatomi baterai kendaraan listrik,” ungkap Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono, usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Direktur Eksekutif GIM Shen Wenbo.
Menurut Gilarsi, perusahaannya berencana memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dengan kebutuhan baterai yang sudah diproyeksikan hingga 2027. Harapannya, Gotion High-Tech Co Ltd akan membantu menyediakan pak baterai lithium untuk keperluan kendaraan listrik baru maupun kendaraan listrik hasil retrofit yang akan diproduksi oleh VKTR.
Ia menambahkan, merancang pak baterai yang tepat sangat penting untuk memenuhi harapan pelanggan terutama dalam hal jangkauan, biaya, keamanan, daya tahan, dan pengalaman berkendara. Namun, mengintegrasikan teknologi ini dalam kendaraan merupakan tantangan, karena biaya dan kinerja harus dipertaruhkan.
“Baik pendatang baru maupun pemain lama dalam bidang otomotif akan menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan faktor-faktor ini, terutama karena belum ada OEM yang memiliki pengalaman memproduksi paket baterai untuk memandu pengambilan keputusan mereka,” imbuh Gilarsi.
Untuk mengoperasikan kendaraan listrik, lanjut Gilarsi, diperlukan daya yang sangat besar ribuan kali lebih kuat daripada ponsel pintar. Itulah sebabnya mobil listrik membutuhkan puluhan hingga ribuan sel baterai.
“Komposisi baterai EV mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis kendaraan listriknya, tetapi umumnya baterai EV terdiri dari sel, modul, dan pak,” katanya.
Gilarsi menjelaskan, untuk mengelola sel baterai yang dipasang dalam satu EV dengan aman dan efisien, sel tersebut dipasang dalam bentuk modul dan pak. Sederhananya, sel, modul, dan pak adalah unit baterai yang dikumpulkan. “Sekelompok sel membentuk modul dan sekelompok modul membentuk pak. Pada akhirnya, dalam kendaraan listrik, satu bentuk baterai dipasang: satu pak,” paparnya.
Direktur Eksekutif GIM Shen Wenbo mengatakan, pihaknya optimistis kolaborasi strategis ini ke depan dapat berjalan lancar dan mampu memajukan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai salah satu pemain perusahaan baterai terbesar nomor 3 di Tiongkok dan nomor satu di India, pihaknya yakin akan mampu menghasilkan modul dan pak baterai yang andal sesuai spesifikasi dan harapan.
“Kami berharap bisa mengambil peran dalam upaya percepatan industri kendaraan listrik di Indonesia,” tutup Shen Wenbo. (S-4)
Recent Comments