PJ Bupati Lembata Kunjungi Proyek Mangkrak Bernilai Ratusan Miliar Rupiah


LEMAHNYA perencanaan proyek oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa

Tenggara Timur, pada masa kepemimpinan sebelumnya, menyebabkan bangunan

mangkrak di berbagai tempat. Padahal, sejumlah bangunan milik

pemerintah itu bernilai ratusan miliar rupiah.

Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, mengerahkan berbagai upaya

agar aset pemerintah yang mangkrak itu dapat dimanfaatkan untuk warga. Dia pun menawarkan berbagai aset tersebut untuk dikelola investor.

Kamis (2/2), Marsianus mengunjungi Pasar Balauring, lahan reklamasi, pabrik es serta RS Penyanggah Meru. Keempat aset milik Pemerintah itu dibanguna di Desa Balauring, Kecamatan Buyasuri.

Selain itu, dia melihat kondisi tambak garam di Desa Tapobaran, Kecamatan Lebatukan.

Saat mengunjungi Pasar Rakyat Balauring, Marsianus terkejut karena mendapati pasar tersebut sudah selesai dibangun tetapi para pedagang di daerah itu dibiarkan berjualan di pinggir jalan.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Longginus Lega menjelaskan, pasar Balauring dibangun dengan Dana Tugas Pembantuan dari kementerian Perdagangan 2019, senilai Rp3,7 miliar.

Namun di atas bangunan pasar tersebut terdapat 6 pemilik lahan yang

mengantongi Kuitansi jual beli tanah. Sebelum dibangun, keenam pemilik

lahan tersebut dijanjikan untuk menempati salah satu los di pasar

tersebut, namun mereka menolak dengan alasan los pasar tersebut kecil.

Menurut dia, setelah keenam pemilik tanah ini menolak, pihaknya mengarahkan warga lainnya untuk menempati los pasar tersebut. Namun para pedagang tersebut juga menolak dengan alasan mereka takut diusir oleh pemilik lahan.

“Pemerintah tidak bisa membiarkan aset ini tidak dipergunkan. Tolong

pertemukan saya dengan keenam pemilik lahan itu. Ada kemauan pasti ada

jalan,” kata Marsianus menanggapi penjelasan anak buahnya itu.

Dia kemudian melanjutkan pemantauan ke lahan lahan reklamasi. Lahan dengan panjang sekitar 110 meter, lebar dan

panjang yang berbeda. Namun yang mengejutkan, diatas tanah milik

pemerintah itu ada satu bangunan rumah milik warga yang dibangun hingga

ke lokasi milik Pemda itu.

Melalui Camat dan kepala Desa Balauring, Pj Bupati Marsianus Jawa

meminta agar lahan reklamasi tidak boleh diganggu oleh siapun, demi

kepentingan pengembangan investasi di Lembata.

Begitu pula pabrik es. Bangunan mangkrak yang satu ini dibangun di

belakang kantor Camat Omesuri. Kondisi bangunan yang tidak diketahui

oleh Dinas apa saat ini dipenuhi reruntumputan. Bangunan tersebut

berukuran 20X20 sudah selesai dibangun, namun tidak ada satupun isi di

dalam. Akses jalan dan listrikpun tidak ada.

Adapun kondisi di RS Penyangga, Meru, Desa Balauring saat ini menjadi

tempat rawat inap bagi pasien yang berobat ke Puskesmas Balauring.

Menurut Kepala Puskesmas Balauring, Yosep Nelu, SKM, setiap hari ada 10

pasien dirawat di RS Meru ini. Ada sebuah bangunan mangkarak di RS

tersebut yakni rumah dinas bagi Dokter. Kini dokter memilih menggunakan

rumah dinas di Puskesmas balauring, sehingga bangunan di Meru tidak

dipergunakan.

Tambak Garam di Desa Tapobaran, Kecamatan Lebatukan juga tidak lupa

disambangi Pj Bupati Lembata. Kondisi Tambak garam yang telah

memproduksi Garam dengan merk Pledang itu kini dalam kondisi

memprihatinkan. Tambak dan Bangunan kantor yang dibangun Pemda Lembata,

melalui dinas Koperindag itu kini dibiarkan terbengkelai.

Marsinus mengatakan, mangkraknya bangunan karena proyek itu dibnagun dengan perencanaan tidak matang.

“Perencanaan tidak matang tetap dilakukan. Orang pusat kasi kita

anggaran, kita sendri tidak melakukan persiapan secara matang. Ini kan

perencanaan. Ini kan mangkrak. Kalau mau bangun di sini, siapkan dulu

jalan, listriknya seperti apa,” ungkapnya.

Ia nampak marah dengan kondisi seluruh bangunan yang dipantaunya itu.

“Di zaman saya tidak boleh bangun di tanah yang bermasalah. Tidak boleh. Ini gambaran, kamu bisa menulis apa yang terjadi hari ini. ini baru di Balauring. Kita pergi lihat daerah lain, pasti seperti ini. saya meyakini,” tandasnya.

Untuk pabrik es, lanjut dia, ia akan coba menawarkan kepada investor, termasuk tanah reklamasi. “Di atas tanah reklamasi itu kita bisa bangun pabrik es atau cold storage. Tentang pasar, Saya akan upayakan

untuk bicara dengan 6 pemiik tanah, untuk bisa segera dipergunakan. Saya akan berupaya,” tandas Marsinaus. (N-2)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »