
PHNOM PENH, bisniswisata.co.id: Aktivitas perjalanan antara negara tetangga di Asia seperti Kamboja dan Vietnam meningkat setelah dua tahun pandemi COVID-19 yang hampir menghancurkan industri pariwisata di seluruh dunia.
Dilansir dari khmertimeskh.com, antara Januari dan November tahun 2022 ini, lebih dari 180.000 orang Vietnam mengunjungi Kamboja, jumlah yang hampir sama (hanya 10.000 orang lebih sedikit) sekitar 170.000 dari Kerajaan Kamboja melakukan perjalanan ke Vietnam dalam 10 bulan tahun ini.
Kamboja menempati peringkat ketiga sebagai sumber turis asing setelah Korea Selatan (760.000) dan Amerika Serikat (270.000) untuk Vietnam, yang menyambut lebih dari 2,95 juta pengunjung internasional dalam 11 bulan tahun 2022, menurut Kantor Statistik Umum Vietnam.
Untuk Kamboja, Vietnam menduduki peringkat kedua setelah Thailand sebagai sumber turis masuk selama periode Januari-Oktober, menurut Laporan Statistik Pariwisata Oktober 2022 Kementerian Pariwisata Kamboja.
Selama periode ini, Vietnam menyumbang 21,7 persen dari total kedatangan turis asing di Kamboja, dibandingkan 8.898 pengunjung selama Januari-Oktober 2021, menandai perubahan sebesar 3.743 persen.
Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyumbang 72 persen pengunjung dari total kedatangan turis di Kamboja selama 10 bulan di tahun 2022, menurut laporan tersebut.
Sementara Kamboja ingin menarik lebih dari dua juta pengunjung masuk sepanjang tahun, Vietnam telah menetapkan tujuan untuk tahun 2022 sebesar 5 juta lebih turis asing.
Menurut pejabat pemerintah, jumlah kunjungan wisman bisa mencapai level sebelum pandemi COVID-19 (sekitar 7 juta) pada 2026 atau 2027.
Perdana Menteri Hun Sen juga menyerukan hubungan pariwisata yang lebih baik antara kedua tetangga dengan memperkuat dan mempercepat jangkauan dan meningkatkan konektivitas.
Hal itu disampaikannya saat berpidato di Forum Promosi Investasi dan Perdagangan Kamboja-Vietnam 2022 pada 8 November lalu.
Kamboja dan Vietnam terus berupaya mempertahankan hubungan bilateral yang kuat melalui pertukaran kunjungan para pemimpin senior dan kontak berkelanjutan antara masyarakat kedua negara. Mereka merayakan peringatan 55 tahun berdirinya hubungan diplomatik.
Sejak awal tahun, kedua negara telah bertukar banyak delegasi tingkat tinggi, kata Duta Besar Kamboja untuk Vietnam Chay Navuth dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Vietnam.
Di bidang ekonomi dan perdagangan, kedua tetangga yang berbagi perbatasan sepanjang 1.158 km ini telah melaporkan perdagangan bilateral senilai $10 miliar sepanjang tahun ini.
Kedua negara telah mencatat pemulihan sosial dan ekonomi tertinggi di Asia setelah melonggarkan pembatasan pandemi COVID-19 untuk perjalanan dan bisnis.
Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk Asia tetapi menaikkan angka yang sama untuk Asia Tenggara untuk tahun ini dari 5,1 persen menjadi 5,5 persen di tengah pemulihan konsumsi dan pariwisata yang kuat di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dengan menyumbang 37,5 persen dari total kedatangan asing di Kamboja dalam 10 bulan, Thailand menduduki peringkat pertama, disusul Vietnam, China, AS, Laos, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Prancis, dan Inggris, kata juru bicara Kementerian Pariwisata Top Sopheak baru-baru ini. kepada Khmer Times.
Dalam 10 bulan tahun 2022, Kamboja menerima lebih dari 1,57 juta pengunjung asing dibandingkan dengan 10 bulan yang sama tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, jumlah wisatawan dari ASEAN dan Asia-Pasifik masing-masing adalah 1.136.878 dan 1.357.550, dibandingkan dengan 87.103 dan 135.832 pada periode yang sama tahun lalu.
Recent Comments