Pengusulan Kebaya ke UNESCO Dilakukan Komunitas


KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset danTeknologi (Kemendikbud-Ristek)  mengungkapkan bahwa pengusulan warisan budaya tak benda ke UNESCO dilakukan oleh komunitas bukan pemerintah. 

Dalam hal ini komunitas Kebaya Indonesia-lah yang mengusulkannya dan pemerintah siap mendukung serta memfasilitasinya.

“Yang mengusulkan adalah komunitas, jadi bukan pemerintah,” ujarnya Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendibud-Ristek Irini Dewi Wanti, Minggu (27/11).

Baca juga: Ganjar Desak Pemerintah Segera Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO

Pemerintah Indonesia menyambut positif dukungan dari negara lain. Seperti, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand, yang juga berupaya mendaftarkan kebaya ke UNESCO. 

Menurutnya, warisan budaya tak benda bukan soal klaim antara negara atau hak eksklusif. Justru, Indonesia bisa menggalang dukungan dari negara tetangga, agar kebaya lolos menjadi warisan UNESCO.

“Pemerintah Indonesia pasti merespons positif tentang hal ini (upaya negara tetangga). Harus dipahami semangat Konvensi 2003 tentang ICH UNESCO adalah pelindungan warisan budaya tak benda dunia untuk kemanusiaan,” jelasnya.

Baca juga: Kebaya Welcome G20 Digelar di Sarinah

“Jadi yang dituntut adalah komitmen negara-negara untuk melindungi warisan budaya tak bendanya, bukan masalah klaim atau hak ekslusif,” sambung Irini.

Saat ini, pemerintah siap mendukung kebaya untuk didaftarkan ke UNESCO. Akan tetapi, butuh persiapan yang panjang, termasuk menggalang dukungan negara lain, dengan mengusulkan secara joint nomination.

“Apakah mau mengusulkan bersama atau joint nomination dengan negara-negara tersebut, atau akan mengusulkan sendiri atau single nomination,” tandasnya.(OL-11)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »