Saat ini penjualan kopi yang diproduksi secara massal melalui mesin roaster khusus untuk berbagai merk terkenal terus melonjak tajam. Sejak 1964, produksi dan distribusi pasar kopi secara global kian meningkat hingga 190%. Konsumsi kopi juga tumbuh lebih cepat daripada tingkat populasi manusia.
Kopi menjadi salah satu komoditas yang paling mengglobal di era modern. Melalui perkebunan kopi, kita juga menengenal variasi biji kopi yang berasal dari beragam daerah dan negara yang kini pertumbuhannya meningkat signifikan.
Banyak negara yang kini sudah beralih menjadi produsen atau penghasil kopi yang terkenal, seperti Brasil dan Guatemala di Amerika Latin, hingga Ethiopia di Asia, dan banyak lagi. Menurut Coffe And Health yang dilansir dari Tasting Table, pada Kamis (28/7), tanaman kopi telah tumbuh dan dibudidayakan di 80 negara di seluruh dunia.
Sebagai negara yang memiliki luas wilayah terbesar ke-4 di dunia dan berada di wilayah beriklim tropis yang dilewati garis khatulistiwa dan pegunungan, menjadikan pulau-pulau di Indonesia memiliki tanah yang subur. Dengan tanah ini, Indonesia dapat menghasilkan beragam jenis komoditas tanaman, salah satunya yaitu kopi.
Menurut Drift Away, komoditas kopi pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh pedagang Belanda pada abad ke-16 dan berkembang secara cepat di pulau Sumatra, Bali, dan yang paling terkenal di Pulau Jawa.
Sementara, belum diketahui alasan khusus Jawa bertahan sebagai nama alternatif minuman kopi, namun pengaruh masyarakat Indonesia pada kafein terus berlanjut hingga hari ini dan membuat kopi menjadi salah satu komoditas pertanian andalan di Indonesia. Lalu, sebenarnya apa yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa?
Proses pembuatan kopi khas Indonesia
Banyak wilayah Indonesia yang dilalui medan pegunungan dengan jenis tanah vulkanik yang kaya dan subur, hal itu yang membuat jenis kopi Indonesia memiliki banyak variasi rasa. Beberapa biji kopi yang paling didambakan di dunia, secara alami dapat tumbuh di seluruh wilayah Indonesia, tetapi variasi rasanya berbeda-beda, misalnya seperti jenis kopi Mandheling dari Sumatera.
Espresso & Coffee Guid, untuk dapat menghasilkan minuman kopi yang lengkap, kaya, dan tidak terlalu asam, biji kopi harus melewati beberapa proses yang unik hingga menjadi produk kopi yang begitu lezat.
Di Indonesia proses biji kopi ini dikenal sebagai giling basah, teknik rumit ini hanya dipraktikkan di Nusantara. Pada proses giling basah, terdiri dari beberapa tahap yaitu
setelah kopi dipanen dan dipetik, buah kopi dikupas dan dihilangkan getah atau lendirnya.
Setelah itu, kopi tersebut difermentasi semalaman dan dikeringkan keesokan harinya selama beberapa jam untuk menghilangkan kadar air dalam kopi. Sementara sebagian besar petani memproses biji selama beberapa bulan, lalu petani Indonesia akan menjual biji kopi itu ke tengkulak hanya dalam beberapa hari.
PT. Coffee Indonesia menjelaskan kopi harus dikupas secara cepat dalam keadaan basah dan halus yang tidak biasa, kemudian dikeringkan. Praktik seperti itu lahir dari kondisi ekonomi dan iklim lingkungan pertanian di dataran tinggi yang lembab, hujan dan tidak menentu sehingga membuat petani kopi sulit mengeringkan biji mereka.
Terlahir karena kebutuhan, metode ini dapat menciptakan biji kopi spesial yang berkualitas, kaya akan rempah dengan rasa dan aroma yang bervariasi, sehingga membuat banyak kalangan pecinta kopi merasa nikmat saat menyeruput berbagai variasi kopi Indonesia. (M-4)
Recent Comments