Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 Banyak Diminati, Inden Mencapai 2.200 Unit


 

ANTUSIASME masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik terbilang tinggi. Salah satunya, Mobil listrik IONIQ 5 yang diluncurkan PT Hyundai Motors Indonesia (HMI) pun menjadi buruan pecinta otomotif di Tanah Air.

Kepala Hubungan Masyarakat PT Hyundai Motors Indonesia, Uria Simanjuntak menyebut, mobil ini menjadi produk yang merevolusi wajah industri otomotif Indonesia. IONIQ 5 menjadi kendaraan listrik berbasis baterai pertama yang diproduksi secara massal di Indonesia.

Setelah diluncurkan pada akhir Maret lalu, IONIQ 5 memperoleh reaksi

yang melampaui dugaan. “Dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan saja setelah peluncuran, IONIQ 5 telah dipesan sebanyak lebih dari 2.200 unit,” terangnya kepada awak media di Mal Ambarukmo, Yogyakarta, akhir pekan ini.

IONIQ 5 bahkan memperoleh kemenangan besar di ajang penghargaan bergengsi World Car Awards 2022 yang diadakan di New York International Auto Show (NYIAS) pada April lalu.

“Melalui kategori all-electric crossover, IONIQ 5 memperoleh pengakuan sebagai World Car of the Year, World Electric Vehicle of the Year dan World Car Design of the Year,” papar dia.

IONIQ 5 juga telah hadir di Yogyakarta dengan harga on the road berkisar Rp700 juta hingga Rp800-an juta.

Berbagai program purna jual yang menarik untuk IONIQ 5 juga telah

dipersiapkan oleh Hyundai. Pertama, konsumen mendapat gratis biaya jasa

perawatan hingga 5 tahun atau 75.000 km (hanya untuk biaya jasa).

Kedua, konsumen mendapat gratis 24 jam Emergency Mobile Charging Service selama masa garansi (melalui Hyundai Call Center di 0-800-1-878-878 dan berlaku di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).

Ketiga, konsumen mendapat gratis suku cadang hingga 3 tahun atau 45.000 km (sesuai jadwal perawatan rutin).

Keempat konsumen mendapat garansi baterai kendaraan Listrik selama 8

Tahun/160,000 km.

Kelima, konsumen mendapat gratis AC Home Charger, biaya instalasi, biaya penambahan daya hingga 11.000 VA, integrasi ke sistem PLN mobile, serta gratis portable charger.

Travel Management

Uria juga menyampaikan, sebelum beralih ke mobil listrik, masyarakat

diharapkan memperhatikan beberapa hal.

Pertama, pengguna mobil listrik harus memperhatikan travel management saat berkendara dengan mobil listrik. “Travel management harus diperhatikan. Sesuaikan jarak tempuh dengan jarak berkendara,” urai Uria.

Pengendara mobil listrik diharapkan bisa mengatur waktu pengisian baterai. Pengendara sebaiknya tidak membiarkan baterai mobil sampai benar-benar habis agar tidak kesulitan saat melakukan perjalanan jarak jauh.

Misalnya, saat baterai baru digunakan 40%, mereka bisa langsung

mengisi ulang energi baterai saat sedang istirahat di rest area. “Bahkan, walau baterai berkurang 10%, baterai bisa langung di-charge,” kata dia.

Uria menyampaikan, pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir, baterai

mobil listrik tidak bisa mengembung seperti baterai telepon genggam. Saat baterai sudah terisi penuh, pengisian energi baterai akan otomatis berhenti.

Sementara itu, perawatan mobil lsitrik juga lebih simpel dibanding mobil berbahan bakar minyak. Pasalnya, komponen yang bergerak juga lebih simpel.

“Tidak perlu ganti oli dan servis setiap 150 ribu km,” papar dia.

Uria juga menyampaikan, komitmen pemerintah sangat baik dalam mendukung

mobil listrik, dari pajak lebih rendah hingga bebas ganjil-genap. Selain itu, ajang formula e yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu sedikit banyak juga turut menaikkan pamor mobil listrik di Indonesia. (N-2)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »