LSL Menjadi Penyebab Meningkatnya Jumlah Orang Dengan HIV (Odhiv)


JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kelompok Pengajian Halaqah Iman pimpinan Hj Harsini Mulyadi mendapat kunjungan Ketua Komunitas Warga Peduli Aids ( WPA) dan tim untuk kegiatan sosialisasi perlakuan terhadap penderita Aids.

“Warga masyarakat tak perlu takut dan mengucilkan penderita Aids karena interaksi aman dan penularan terjadi hanya karena hubungan seks yaitu sperma dan vagina, jarum suntik dan darah,” kata Siti Nur Hidayati yang akrab dipanggil Ida.

Menurut dia, sedikitnya 40% penderita Aids akibat hubungan seks Laki-laki Suka Laki-laki ( LSK) atau di masyarakat di kenal sebagai penyuka sesama jenis disebut gay. Untuk wilayah Depok tahun lalu ada sekitar 400 orang penderita,’ tambahnya didampingi tim relawannya Nita dan Rina yang menjadi pendamping Odhiv kelurahan Gandul, Cinere.

“ Di Cinere ada kasus orangtua dan bayi jadi penderita HIV ternyata sang suami dulunya pemakai narkoba dengan jarum suntik yang bergantian. HIV asalnya virus yang menyerang kekebalan tubuh namun kemudian menjadi penyakit Aids, kumpulan penyakit yang diderita dan harus minum obat seumur hidup dengan jam yang tepat,” kata Nita menambahkan.

Menghadapi lingkungan keluarga maupun warga lingkungan tempat tinggal yang terkena Aids maka interaksi dengan penderita seperti makan mengobrol, bersalaman, satu tempat tidur, bertemu dengan saling cium pipi kiri dan kanan ( Cipika/ cipiki) tidak akan menyebabkan penularan penyakit karena hanya ada empat pintu masuk virus seperti dijelaskan di atas, ungkap Ida.

Sosialisasi Odhiv dengan kelompok pengajian Halaqoh Iman
Siti Nur Hidayati ( kedua dari kanan bersama para relawan, Rina, Nita dan Harsini.

Oleh karena itu sebagai Ketua Komunitas Warga Peduli Aids (WPA), pihaknya sangat paham dengan perasaan dan penyesalan mereka dan meminta agar perlakukan penderita dengan wajar karena secara lahir dan batin mereka sudah sangat menderita dan membutuhkan pendampingan.

“ Alhamdulilah di wilayah Cinere dan Depok kita sudah punya relawan seperti saya dan Rina yang menjadi pendamping ODHIV ( Orang dengan HIV). Selama penyakit HIV tidak bertransformasi jadi Aids mereka masih terlihat normal dan sehat. Namun kalau sudah jadi Aids, mulut,,kepala, kemaluan bisa berjamur,” kata Nita.

Relawan yang juga mau mengurus orang yang mengalami gangguan jiwa ( ODGJ) ini juga mengatakan para penderita ODHIV maupun ODGJ sekalipun dapat ditaklukan asal relawan memperlakukan dengan keikhlasan dan hati nurani. Sehingga ada pendwrira Aids yang mulut dan kemaluannya sudah berjamur kita kembali bersih tubuhnya “ kata Nita dengan sabar.

Sosialisasi yang dilakukan WPA Siti Nur Hidayati dan tim pendamping ini dilakukan di sekolah-sekolah SMP-SMA baik negri maupun swasta, madrasah tsanawiyah dan madrasah Aliyah bahkan di di KUA untuk calon pengantin, majelis-majelis Taklim dan komunutas lainnya.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »