PELATIHAN training of trainers JagoWan Digital UKM bertajuk Berdayakan Wirausahawan Muda Digital Bangkitkan Ekonomi Jayapura, yang berlangsung di Hall Hotel Swiss-Belhotel Jayapura, Sabtu (23/7), menghadirkan salah stau pengusaha sukses Tanah Air. Dialah Reza Nurhilman, pendiri keripik Maicih yang berbagi kiat bisnis kepada puluhan fasilitator UMKM setempat.
Selain Reza hadir pula Charles Toto, chef dan aktivis pangan asli Papua, serta Esther Samboh, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp di Indonesia. JagoWan Digital UKM merupakan aksi kolaboratif WhatsApp bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) di tahun 2022 untuk menciptakan peluang bisnis lebih besar untuk UMKM lokal. Program ini juga dimaksudkan menghubungkan mereka dengan konsumen atau pasar dengan ekonomi digital. Program ini melatih sekitar 300 wirausahawan muda dari Pangandaran, Blitar, dan Jayapura.
Dimulai 2020, program itu sudah mengadakan pelatihan kewirausahaan dasar dan pemasaran digital dengan lebih dari 300 guru sekolah menengah dan 17.000 siswa sekolah menengah serta calon pengusaha di seluruh Indonesia. Tahun ini, program dipusatkan di Jayapura, Blitar, dan Pangandaran. Ketiga lokasi ini dinilai memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh dan menjadi bagian penting dari ekonomi digital Indonesia.
Melalui sesi pelatihan khusus dalam rangkaian acara pelatihan training of trainers JagoWan Digital UKM untuk sekitar 52 UMKM di Jayapura, Reza membagikan pengalaman dan inspirasinya dalam mengelola bisnis, tips sukses, hingga penggunaan media digital sebagai salah satu cara pemasaran produk Maicih yang sudah berdiri sejak 2010.
“Dari hal-hal yang sangat sederhana, justru dari makanan-makanan yang dipandang sebelah mata ternyata bisa menjadi hal yang sangat besar. Salah satunya saya yang membangun Maicih, tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata di awal karena memang banyak yang meragukan,” tutur Reza.
Berikut beberapa kiat darinya:
1. Produk
Reza mengatakan bahwa pertanyaan yang sangat mendasar saat baru memulai sebuah usaha ialah soal produk. “(Produk) harus spesifik karena apa yang dijual, harus dibarengi dengan alasan yang sangat kuat untuk apa produk tersebut dijual. Kalau saya (Maicih) ingin makanan kampung ini naik kelas,” tuturnya.
Selain itu, Reza mengatakan jika penjual harus terlebih dahulu menyukai produk yang akan dijual. “Kalau kita sendiri gak pede sama produk yang kita jual bagaimana dengan pelanggan kita, saya rasa bisnis kita tidak akan berkembang ke mana-mana. Kuncinya kita harus yakin, terus kita kurasi lagi, dan terus disempurnakan,” paparnya. Selain itu, pastikan juga produk yang dijual aman dikonsumsi.
2. Direct Selling (Penjualan Langsung)
Berbagi pengalaman, saat baru memulai usaha Maicih, Reza mengaku menjual kepada teman-teman terdekatnya terlebih dahulu. Dalam teknik yang disebut penjualan langsung (direct selling) ini ia sekaligus menjelaskan tentang produknya kepada pembeli.
Dia menjelaskan di kala itu mempresentasikan bahwa produk yang dijualnya ialah produk yang enak dan layak dikonsumsi. Reza menekankan jika direct selling sangat penting karena memberikan banyak pengalaman berharga untuk penjual.
3. Pemasaran Digital
Pemasaran dapat menggunakan berbagai platform media sosial mulai dari WhatsApp bisnis, Instagram, dan lain sebagainya. Strategi promosi yang modern sangat penting diterapkan dan juga harus mengikui tren yang disukai oleh banyak orang dalam pembuatan konten pemasaran produk di digital.
“Dalam satu bulan, timeline agenda yang akan diposting di media sosial harus konsisten. Logikanya kayak kita buka toko, (tidak boleh) setelah itu besok lusanya tutup. Kuncinya adalah konsisten,” katanya.
4. Tim
Reza menambahkan tim sangat dibutuhkan untuk membantu urusan produk. “Anda kurasi lagi timnya sampai menjadi tim yang terbaik. Kita gak bisa lakuin semuanya sendiri. Sebagai enterpreneur kita harus bisa menjadi leader untuk semua anggota tim,” ujarnya.
5. Inovasi
Dalam pengembangan produk yang dijual, sangat dibutuhkan inovasi yang disesuaikan dengan tren yang sedang berlangsung dan pangsa pasar. “Perhatikan apa yang disukai pasar, itu sangat penting. Kita perlu riset produk seperti apa yang mereka sukai,” jelasnya.
6. Narasi dan Cerita
Terkait usaha makanan, Reza mengatakan bahwa sebuah produk harus mempunyai narasi dan cerita yang berkembang sehingga bisa memberikan nilai lebih untuk produk. “Kita bisa menceritakan secara emosional brand kita. Intinya harus mempunyai cerita, tapi bukan cerita yang dibuat-buat. Seperti sebagai (pengusaha) pemula di kota kelahiran Papua, bisa diceritakan bagaimana vibes-nya Papua, bagaimana kendalanya, ide sederhananya bagaimana, itu harus dibangun story-nya karena produk itu bisa menjadi dikenal,” jelasnya. (M-1)
Recent Comments