Empat tahun setelah peristiwa meletusnya gunung berapi di wilayah taman dinosaurus Jurrasic World, manusia mulai terbiasa hidup berdampingan dengan satwa-satwa prasejarah tersebut. Meski begitu, untuk bisa hidup berdampingan dengan tenang dan damai rupanya bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus dipertaruhkan dan diperjuangkan.
Secara garis besar, itu adalah inti dari film ketiga Jurrasic Wolrd: Dominion. Film berdurasi 165 menit itu mulai tayang di bioskop-bioskop tanah air sejak 7 Juni 2022 lalu. Colin Trevorrow yang menyutradarai Jurrasic World pertama di tahun 2015 kembali dipercaya untuk kembali mengisi kursi sutradara di film kali ini.
Jurrasic Wolrd: Dominion memiliki inti cerita yang tak jauh beda dengan film-film bergenre fantasi tentang rekayasa genetika satwa. Dua tokoh utama dari film sebelumnya, Owen Grady (Chris Pratt) dan Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) kembali tampil sebagai karakter kunci.
Owen dan Claire diceritakan berupaya keras untuk menyelamatkan Maisie Lockwood (Isabella Sermon), cucu dari salah satu ilmuwan pendiri Jurrasic Park, Benjamin Lockwood. Maisie yang merupakan manusia hasil rekayasa genetik diincar untuk dijadikan bahan penelitian oleh perusahaan bernama Biosyn.
Para pemilik perusahaan tersebut memiliki ambisi untuk bisa menguasai dinosaurus di Bumi. Mereka mendirikan suaka margasatwa yang sangat besar untuk meneliti dan mendapatkan keuntungan pribadi dari satwa-satwa tersebut, juga dari Maisie yang saat ini sudah beranjak remaja.
Claire dan Owen yang sejak peristiwa hancurnya Jurrasic World merawat Maisie berupaya mati-matian untuk menyelamatkannya. Mereka menelusuri keberadaan Maisie hingga ke dalam suaka margawatwa miliki Biosyn.
Di waktu bersamaan, tiga ilmuwan, Dr Elie Sattler (Laura Dern), Dr Alan Grant (Sam Neil), dan Ian Malcolm (Jeff Goldblum) juga tengah melakukan misi di kantor Biosyn. Bukan sekadar rekreasi, mereka datang untuk mencuri sampel dari belalang raksasa yang merupakan produk kegagalan rekayasa genetika Biosyn.
Singkat cerita, kelima tokoh bertemu di kantor Biosyn dan saling membantu menuntaskan misi masing-masing.
Pada bagian awal film, penonton akan disajikan dengan gaya penceritaan, gambar, serta animasi yang sangat nyata dari bermacam-macam dinosaurus. Penggambaran mengenai bagaimana manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus, bagaimana upaya pemerintah dan Biosyn mengembangkan ilmu pengetahuan tentang dinosaurus, hingga sisi gelap dari kehidupan saat itu, perdagangan ilegal dinosaurus di berbagai wilayah dunia.
Bagi penonton dewasa yang telah mengikuti film Jurrasic sejak awal di tahun 1993, mereka juga pasti semakin dibuat takjub dengan kemunculan Laura Dern, Sam Neil, dan Jeff Goldblum. Seketika nuansa nostalgia akan menyeruak di benak penonton.
Namun, kekaguman akan penceritaan dan animasi dan sinematografi yang megah ala film petualangan Jurrasic rasanya hanya bertahan hingga separuh durasi film. Memasuki paruh akhir, film ini lebih banyak memuat adegan laga dan kejar-kejaran antara para tokoh dan dinosaurus.
Adegan kejar-kejaran sebenarnya merupakan salah satu ciri khas dari film-film Jurrasic. Namun, di film ini, adegan kejar-kejaran yang disajikan dalam porsi berlebih terasa monoton. Apalagi dengan durasi film yang sangat panjang.
Ending dari film ini juga cenderung familier dan tak terlalu berbeda dengan film-film Jurrasic sebelumnya. Tak ada plot twist mengejutkan yang dapat menambah kesan di bagian akhir film.
Berbeda dengan di dua film Jurrasic World sebelumnya, tokoh Owen dan Claire juga tak terlalu menonjol di film ini. Misalnya, tak banyak adegan yang memperlihatkan kepiawaian Owen dalam menghadapi dinosaurus dengan caranya yang memukau. Yang mendominasi justru adegan Owen berusaha menyelamatkan diri dari kejaran dinosaurus.
Karena dua tokoh utama tersebut tak terlalu impresif, kehadiran tiga tokoh utama dari Jurrasic Park 1993 jadi terlihat lebih mengesankan. Begitu juga dengan kehadiran tokoh Kayla Watts (DeWanda Wise) yang membantu Owen menuju Biosyn dan Dr Henry Wu yang kembali dibintangi oleh BD Wong seperti di Jurrasic Park (1993).
Film ini juga menampilkan banyak sekali jenis dinosaurus. Mulai dari yang sering ditampilkan seperti Tyrannosaurus Rex, Nasutoceratops, Mosasaurus, hingga yang jarang diketahui banyak orang seperti Quetzalcoatlus, Giganotosaurus, dan Pyroraptor.
Total ada belasan jenis dinosaurus yang ditampilkan, meski sayangnya tak banyak diberikan penjelasan mengenai jenis-jenis dinosaurus tersebut. Para dinosauruspun tampil bukan sebagai inti cerita yang dipermasalahkan dalam film, melainkan hanya sebagai pelengkap.
Namun, meski memiliki banyak celah dan tidak lebih baik daripada film-film pendahulunya, Jurrasic World: Dominion tetap dapat menjadi pilihan menarik untuk ditonton bersama keluarga. Lantaran banyaknya dinosaurus dan adegan menegangkan yang ditampilkan, pasti akan menjadi sangat seru menonton film ini bersama-sama. (Pro/M-2)
Recent Comments