IHSG Sesi Pertama Anjlok ke 6.968,3, Samuel Sekuritas: Tak Ada Sektor di Zona Hijau


TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menutup sesi pertama hari ini, Kamis, 10 November 2022, di level 6.968,3. Indeks melemah 1,43 persen dari angka penutupan Rabu, 9 November 2022, di level 7.070.

Tim PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat ada 133 saham yang menguat di akhir sesi pertama perdagangan hari ini. Sementara itu, 413 saham melemah dan 143 saham terpantau stagnan.

Adapun nilai transaksinya mencapai Rp 6,9 triliun dengan frekuensi trading sebanyak 781.891 kali dan volume trading sebanyak 127,5 juta lot.   

Baca: Selain ke Ajaib dan Stockbit, BEI Jatuhkan Sanksi Peringatan Tertulis ke Indo Premier Sekuritas

“Saham emiten konstruksi pendatang baru di bursa, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang terus melambung pasca debutnya di bursa pada Selasa kemarin menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini,” ujar Tim Samuel Sekuritas dalam keterangannya, Kamis, 10 November 2022.

Frekuensi transaski saham BSBK mencapai 46.874 kali. Disusul KETR—saham yang baru masuk bursa hari ini—dengan frekuensi transaksi sebanyak 27.473 kali dan PSKT dengan frekuensi 25.474 kali.

Dari segi volume, saham emiten pertambangan batu bara Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Volume perdagangannya mencapai 12,3 juta lot. Kemudian disusul BIPI sebanyak  8,6 juta lot dan BSBK sebanyak 8,5 juta lot.

Tidak ada satu pun indeks sektoral yang berhasil menutup sesi pertama hari ini di zona hijau. Indeks sektor energi (IDXENERGY) bahkan menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam, yakni 2,65 persen. Sedangkan indeks sektor industri (IDXINDUST) turun 2,06 persen dan indeks sektor konsumer transportasi (IDXTRANS) turun 2,05 persen.

Di tengah pelehaman IHSG ini, bursa kembali kedatangan dua emiten batu, yakni emiten produsen busana Muslim dan aksesoris lainnya PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA). Emiten tersebut ditawarkan dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Kemudian ada emiten penyedia jaringan fiber optik PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) dengan penawaran  Rp 300 per saham.

“Keduanya mencatatkan sesi pertama yang manis. ZATA berhasil menutup sesi pertama di level Rp 135 per saham atau naik 35 persen. Sedangkan KETR berhasil menutup sesi di Rp 348 per saham atau naik 16 persen,” kata Tim Samuel Sekuritas.

Adapun lima saham yang masuk daftar top gainer adalah:

  • ZATA (naik 35 persen ke Rp 135 per saham)
  • BSBK (naik 30,7 persen ke Rp 238 per saham)
  • UANG (naik 24,7 persen ke Rp 705 per saham)
  • KETR (naik 16 persen ke Rp 348 per saham)
  • OMRE (naik 9,5 persen ke Rp 1.035 per saham)

Sementara itu, lima saham yang masuk daftar top loser adalah:

  • FIRE (turun 6,9 persen ke Rp 268 per saham)
  • SNLK (turun 6.9 persen ke Rp 945 per saham)
  • KDTN (turun 6,8 persen ke Rp 176 per saham)
  • PBRX (turun 6,8 persen ke Rp 137 per saham)
  • UFOE (turun 6,7 persen ke Rp 330 per saham)

Baca juga: BIKE Pede Raup Laba Rp 40 Miliar Tahun Depan, Didorong Penjualan Motor Listrik?

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »