TEMPO.CO, Jakarta – Analisis PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dari support 6880. Adapun saat ini konsolidasi di 6880 – 6960.
“Akhir pekan yang lalu terjadi rebound intraday di area demand 6880, setelah tertahan di area supply 6960. Kemungkinan hari ini akan menguat masih dalam pola konsolidasi tadi,” kata Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 13 Februari 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor, yakni BBRI, BMRI, INTP, MDKA, dan PGAS.
Saham pertama adalah BBRI yang terakhir ditutup 4960. “Harga akhir pekan yang lalu masih bergerak naik dalam pola upchannel sejak Januari 2023, sehingga berpeluang mendekati area supply 4920-4980, lalu 5100,” kata dia.
Adapun batas risikonya adalah 4810. Saham kedua adalah BMRI. Saham ini terakhir ditutup di angka 10300. Menurut Alfatih, harga BMRI akhir pekan lalu tertahan di area supply di gap awal Desember 2022.
“Selama tidak turun dan bertahan dibawah 10150, maka potensi melanjutkan kenaikan dalam pola upchannel sejak Januari 2023 masih ada ke area supply berikutnya di 10575-10750,” jelas Alfatih.
Selanjutnya adalah INTP (yang terakhir ditutup 11475. Harga saham ini pada akhir pekan lalu mengalami kenaikan kencang dengan volume relatif kuat.
“Kemungkinan masih akan melanjutkan kenaikan selama koreksi tidak tembus 11225. Potensi kenaikan ke arah 11800, lalu 12050,” ujar Alfatih.
Kemudian ada MDKA yang terakhir ditutup 4690. Harga MDKA pada akhir pekan lalu kembali rebound dari area demand kuat pola sejak Agustus 2022.
“Selama tidak tembus batas risiko 4510, maka peluang penguatan masih terbuka ke 4820, lalu 4960,” ungkapnya.
Terakhir, ada PGAS yang terakhir ditutup 1605. Menurut Alfatih, harga PGAS masih konsolidasi di area demand pola sejak Juni 2022. Namun, kata dia, momentum menjadi trend naik masih harus dibuktikan dengan kemampuan menembus trendline pola sejak November 2022 di 1635.
“Target 1695. Batas risiko 1580, dengan demand area berikutnya dibawah 1560,” tuturnya.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini



Recent Comments