Hilirisasi Tambang Serap Pekerja Lokal, Wamenaker Dukung Jokowi Larang Ekspor Timah


TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Ferry Noor mendukung pelarangan ekspor bahan mentah. Salah satunya larangan ekspor timah yang baru-baru ini dicetuskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Itu bagus sekali. Harus kita dukung melalui Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, dan lain-lain. Supaya hasil tambang di Indonesia bermanfaat untuk warga dan negara Indonesia,” ujar Ferry dalam diskusi publik bertajuk yang digelar Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), di Bakoel Coffe Cikini, Minggu, 30 Oktober 2022.

Ferry mencontohkan hiliriasi industri tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, yang mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal. Angka penyerapan tenaga kerja lokal jauh lebih banyak ketimbang serapan tenaga kerja asing (TKA) yang hanya berjumlah 4.000 orang.

“Serapan tenaga kerja lokal ada 45 ribu di IMIP (PT Indonesia Morowali Industrial Park). TKA diperlukan hanya sewaktu-waktu. Misal 6 bulan lalu ada yang diperpanjang dua atau lima tahun,” tutur Sekjen Partai Bulan Bintang itu.

Ferry juga mengatakan Kemnaker mempersiapkan tenaga kerja dengan kemampuan khusus dan memiliki daya saing. Di Samarinda, kata dia, ada balai latihan kerja (BLK) di bidang tambang. Di sana, tenaga kerja yang disiapkan akan dilatih menggunakan eskavator maupun alat-alat pertambangan lain yang membutuhkan keterampilan khusus.

Jokowi sebelumnya memberi sinyal penutupan keran ekspor timah seiring dengan segera rampungnya proyek smelter PT Timah Tbk. Jokowi mengaku ingin semua komoditas tambang bisa masuk ke industri hilirisasi. Hal itu demi meningkatkan nilai tambang di dalam negeri dan lapangan kerja bisa bertambah luas.

“Kalau sudah matang kalkulasinya, akan saya umumkan, setop tahun depan atau setop tahun ini, bisa terjadi,” kata dia, Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca juga: Jokowi Segera Setop Ekspor Timah: Kalau Sudah Matang, Saya Umumkan





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »