Heinrich Vincent : Cara Mudah Investasi Kolektif


TIDAK sedikit orang yang kesulitan mencari modal untuk pengembangan usaha, terutama bagi usaha mikro dan kecil. Di sisi lain, sebenarnya banyak orang yang ingin berinvestasi, tapi kebingungan mencari bisnis tempat penanaman modal.

Heinrich Vincent melihat potensi dua kebutuhan itu hingga mendirikan Bizhare untuk menjembataninya. Per­usahaan rintisan (startup) ini bergerak sebagai platform investasi membantu UMKM mendapatkan permodalan dengan cara membagikan persentase kepemilikan sahamnya.

Bizhare juga membantu dalam hal distribusi laporan keuangan, dividen, urusan legalitas, hubungan investor, dan peningkatan performa bisnis. Sementara itu, dengan konsep crowdfunding (pendanaan kolektif), investor dapat berinvestasi ke bisnis tersebut secara bersama-sama sehingga meminimalkan risiko.

Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy episode Otak Atik Ide Usaha, yang tayang malam ini, Vincent menjelaskan bahwa Bizhare beroperasi sejak 2018 dan berawal dari pengalamannya berbisnis dan saat mengajak teman-temannya patung­an investasi.

“Saya ngajakin teman-teman saya juga untuk patung­an, tapi kan repot mesti meyakinkan orang segala macam. Nah kenapa nggak ada nih platform atau wadahnya, akhirnya ya udah kita mendirikan Bizhare,” ungkap lulusan arsitek ini.

Dalam aplikasi Bizhare, investor dapat memilih bidang usaha apa yang diinginkan, bagaimana latar belakang usaha tersebut, laporan keuangan, dan sebagainya. Apabila tertarik, langsung bisa membeli saham atau obligasi/sukuk.

“Di sana bisa dicek laporan perkembangan bisnis setiap bulan dan laporan kegiatan operasional. Kalau sudah ada untung, nanti akan dibagi sesuai persentase kepemilikan atau modal investasi. Kita bagi sesuai persentase saham, langsung masuk ke rekening investor yang terdaftar di aplikasi,” papar peraih Forbes Indonesia 30 Under 30 Class 2020 dalam kategori teknologi itu.

Ia mengklaim bisnis yang masuk ke aplikasi itu telah dianalisis kondisinya oleh tim Bizh­are. UMKM juga disyaratkan sudah berjalan minimal 1,5-2 tahun. Namun, untuk usaha baru bisa tetap bergabung jika telah memiliki pengalaman sukses di usaha lain sebelumnya.

Bizhare yang secara resmi telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyelenggara equi­ty crowdfunding, hingga kini sudah memiliki sekitar 156 ribu investor dan 85 penerbit bisnis dengan total investasi Rp111 miliar di seluruh Indonesia. Bisnis yang dicakup di antaranya binatu, tempat cukur, restoran, ritel, peternakan, dan kedai kopi.

Besaran minimal pemodalan ditetapkan sebesar Rp1 juta. Namun, ada pula voucer yang membuat investasi bisa dilakukan hanya dengan Rp50 ribu. Nilai itu juga setara dengan satu lembar saham.

Terkait risiko, Vincent mengakui tetap saja terdapat risiko rugi atau bahkan bangkrut meski kondisi usaha telah dianalisis. Sebab itu, ia membuat opsi-opsi likuidasi. (*/M-1)

 






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »