Hari Kebaya Nasional Dimeriahkan Anak Muda Disabilitas


Rahmi Hidayati, Ketum Perempuan Berkebaya Indonesia ( kiri atas/ berdiri) bersama generasi muda penyandang disabilitas ( Foto: PBI)

BOGOR, bisniswisata.co.id: Perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) menggelar acara Hari Kebaya Nasional (HKN) di Kebun Raya Bogor, kemarin dan berlangsung meriah, ujar Rahmi Hidayati, ketua Umum PBI yang menggagas gerakan pelestarian kebaya sejak 2014.

Acara yang dihadiri ratusan perempuan dari berbagai organisasi pelestari budaya nusantara tersebut berlangsung meriah dengan tampilan tari, paduan suara, dan peragaan busana yang diikuti anak-anak sampai ibu-ibu.

“Kami benar-benar bersyukur karena gerakan pelestarian kebaya yang diinisiasi oleh PBI sejak 2014 semakin besar gaungnya. Berbagai organisasi perempuan sama-sama bergerak untuk merayakan HKN yang ke-2 ini,” tambah Rahmi.

Menurutnya, yang sangat mengharukan dalam acara HKN kali ini adalah kesediaan anak-anak disabilitas berbagai usia untuk tampil mengisi acara peragaan busana kebaya. Mereka berada di bawah organisasi Disability for Ability Anggalang.

Saat acara, mereka diperkenalkan satu persatu dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kesamaan mereka semua adalah kegembiraan tampil berkebaya dengan aneka jenis dan beragam model kain.

“Memang tugas kita untuk memperkenalkan dan mengajak generasi muda mencintai busana peninggalan leluhur Nusantara ini. Bahwa anak-anak disabilitas memiliki kekurangan secara psikologis maupun fisik, namun penghargaan mereka kepada kebaya sungguh sesuatu yang mengharukan dan memperbesar semangat kami penggiat pelestarian kebaya ini,” ujar Rahmi.

Dia menjelaskan, PBI menginisiasi dan secara aktif menggerakkan program Kebaya Goes To School, Kebaya Goes To Campus, Kebaya Goes To Office, dan Kebaya Goes To The World. Hingga saat ini, berbagai cabang di dalam maupun luar negeri menggelar gerakan berkebaya ke generasi muda.

Antara lain soal pengenalan sejarah keberadaan kebaya, jenis-jenis kebaya dan tutorial berkain. Intinya, ujar Rahmi, generasi muda tidak menolak berkebaya karena dianggap ribet dan kuno.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Kota Bogor Yantie Rachim mengingatkan bahwa anak-anak tidak bisa dipaksa berkebaya. Tugas ibu-ibu lah untuk membuat mereka merasa suka berkebaya dengan cara memperkenalnya dengan cara yang membuat mereka senang. “Kita perlu bergerak bersama,” ujarnya.

Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00-13.00 WIB tersebut dimeriahkan oleh Komunitas Angklung Bekasi yang tampil sebanyak 36 orang. Tidak hanya ibu-ibu, tapi juga bapak-bapak dengan latar belakang profesi mulai TNI berpangkat Jenderal, Komisaris dan Direksi BUMN, sampai dosen perguruan tinggi bergelar professor.

Tampil pula penari dari Bakul Budaya Universitas Indonesia yang membawakan tari Merak, tarian Lavani oleh PBI Jakarta, tari Gending Sriwijaya oleh Penari Penjaga Negeri, termasuk penampilan lenong oleh komunitas Blankonde.

Sementara acara peragaan busana didukung para desainer kebaya ternama seperti Arsita, Harni irianiParita Avalokitesvara dan Isabella Koraag.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »