Cegah Depresi lewat Platform Curhat


KICK Andy episode Jasa Unik Hilangkan Panik juga menghadirkan Eirene Ericha Sulu yang merupakan penggagas dari sebuah platform untuk mencegah orang depresi dan frustrasi. Rene, ia biasa dipanggil, mendirikan Curhatinaja.idn, yang merupakan sebuah wadah pertemuan untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan secara psikologis.

“Jasa ini untuk bagaimana orang meluapkan isi hatinya, emosinya, dia mau cerita dan nangis kita dengerin. Sampai akhirnya, jasa ini berkembang ke konsultasi dengan psikolog terus sampai ke asesmen, lalu psikoterapi,” tutur Rene dalam yang tayangan Minggu (12/2).

Berdirinya usaha tersebut didasarkan pengalaman pribadinya yang sering dimintai pertolongan untuk mendengar keluh kesah terkait kesehatan mental. Ia pun menyadari tingginya kebutuhan masyarakat terkait akses kesehatan mental.

Menjalankan usaha yang didirikan 23 Agustus 2020, Rene tak sendirian. Magister profesi psikologi industri dan organisasi ini dibantu oleh mitra yang terdiri atas expert dan helper.

Expert merupakan psikolog yang sudah menuntaskan magister profesi. Sementara helper ialah para lulusan sarjana psikologi. Rene mengatakan sejauh ini sudah lebih dari 2000 orang yang curhat di Curhatinaja.idn.

“Rentang usianya anak SMP 15 tahun sampai bapak-bapak yang sudah usia 56 tahun pun pernah menjadi klien. Yang curhat lebih banyak

perempuan, tapi laki-lakinya juga tidak sedikit. Jadi, gak jauh perbedaannya.

Masalah biasanya terkait cinta. Cinta terhadap anak, pekerjaan, uang, dan lainnya,” jelasnya.

Layanan curhat yang dibuka 24 jam ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Mulai pesan teks, pesan suara, telepon, video call atau bahkan tatap muka. Rene menungkapkan, salah satu sesi curhat yang paling berkesan baginya ialah ketika seorang ibu berkeluh kesah tentang KDRT yang dialaminya.

“Kalau aku yang paling berkesan seorang ibu yang dia itu minta sesi via zoom. Dia punya masalah dengan suaminya dan kena KDRT. Dia liatin

lukanya ke aku, aku ngeliat-nya juga gak kuat sebenarnya. Dia nangis dan cerita, tapi di tengah sesi dia bilang suaminya pulang, dia cepat-cepat tutup zoom-nya,” ujar Rene.

Ia dan tim juga pernah berhasil menggagalkan upaya bunuh diri yang akan dilakukan oleh seorang helpi (sebutan untuk para klien). Niat bunuh diri orang tersebut diketahui helper dari status yang diunggahnya.

Orang tersebut menyatakan pamit dari dunia ini. Rene dan tim pun berusaha keras menghubungi orang tersebut. Mereka tidak menyerah meski telepon tidak diangkat selama beberapa jam.

“Ketika diangkat gak ada suara, akhirnya muncul suara tangisan setelah beberapa menit. Setelah menangis, yang keluar intinya kayak aku gak

tahu bisa melewati malam ini atau enggak, aku rasanya ingin nyerah, gitu. Itu yang terucap,” lanjutnya.

Setelah menjalankan sesi curhat lewat telepon, akhirnya aksi bunuh diri itu bisa digagalkan.

Rene mengatakan tim curhatinaja. idn tidak berfokus untuk memberikan nasihat karena umumnya orang yang menggunakan layanan sudah mengetahui solusi yang harus dijalankan.

“Tinggal kita itu men-trigger mereka menggali solusi dari diri mereka yang terbaik itu apa karena pilihan solusi itu banyak. Kita hadir untuk memberanikan mereka untuk memilih satu solusi yang menurut mereka yang paling tepat,” pungkasnya. (Nas/M-1)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »