BUPATI Cianjur, Herman Suherman, Rabu (17/1), mendatangi lokasi kebakaran toko bahan bangunan di Jalan Siliwangi, Kampung Cageundang, Desa Nagrak Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Pada peristiwa itu tiga orang pekerja tewas terjebak api.
Herman mengaku prihatin atas musibah tersebut dan menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban.
Dia mengungkapkan ketiga jenazah korban sudah berhasil dievakuasi tim gabungan. Dua orang ditemukan di ruangan musala dan satu orang berada dekat pintu masuk bangunan toko.
“Tadi malam (dini hari) ada dua jenazah. Laki-laki dan perempuan. Karyawan. Tadi pagi (Rabu) ketemu lagi satu orang,” ujarnya.
Dua jenazah yang ditemukan di musala kondisinya relatif utuh. Keduanya
meninggal dunia diduga karena kehabisan oksigen akibat kepulan asap.
“Jenazah yang satu lagi terbakar. Posisinya ada di luar,” ucap Herman.
Dia menegaskan kejadian tersebut harus jadi pelajaran, agar ke depan
pendirian bangunan gedung untuk tempat usaha ataupun jenis bangunan lainnya harus dilengkapi dengan pintu darurat.
Herman akan menugaskan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) agar lebih teliti saat mengeluarkan izin persetujuan bangunan gedung (PBG).
“Setiap bangunan harus memiliki jalan darurat. Nanti kita akan cek semuanya agar jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti ini di Kabupaten Cianjur, ada orang yang terjebak. Setiap bangunan, hotel atau apapun, pasti ada jalan darurat. Ini harus jadi pelajaran. Saya juga tugaskan Dinas Perkim mengecek kembali semua bangunan,” tegasnya.
Termasuk ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap bangunan. Herman akan menugaskan Satpol PP dan Pemadam Kebakaran mengecek kelengkapan APAR di semua bangunan gedung.
“Salah satu persyaratan pembangunan gedung itu wajib ada alat pemadam
kebakaran,” pungkasnya. (SG)
BUPATI Cianjur, Herman Suherman, Rabu (17/1), mendatangi lokasi kebakaran toko bahan bangunan di Jalan Siliwangi, Kampung Cageundang, Desa Nagrak Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Pada peristiwa itu tiga orang pekerja tewas terjebak api.
Herman mengaku prihatin atas musibah tersebut dan menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban.
Dia mengungkapkan ketiga jenazah korban sudah berhasil dievakuasi tim gabungan. Dua orang ditemukan di ruangan musala dan satu orang berada dekat pintu masuk bangunan toko.
“Tadi malam (dini hari) ada dua jenazah. Laki-laki dan perempuan. Karyawan. Tadi pagi (Rabu) ketemu lagi satu orang,” ujarnya.
Dua jenazah yang ditemukan di musala kondisinya relatif utuh. Keduanya
meninggal dunia diduga karena kehabisan oksigen akibat kepulan asap.
“Jenazah yang satu lagi terbakar. Posisinya ada di luar,” ucap Herman.
Dia menegaskan kejadian tersebut harus jadi pelajaran, agar ke depan
pendirian bangunan gedung untuk tempat usaha ataupun jenis bangunan lainnya harus dilengkapi dengan pintu darurat.
Herman akan menugaskan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) agar lebih teliti saat mengeluarkan izin persetujuan bangunan gedung (PBG).
“Setiap bangunan harus memiliki jalan darurat. Nanti kita akan cek semuanya agar jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti ini di Kabupaten Cianjur, ada orang yang terjebak. Setiap bangunan, hotel atau apapun, pasti ada jalan darurat. Ini harus jadi pelajaran. Saya juga tugaskan Dinas Perkim mengecek kembali semua bangunan,” tegasnya.
Termasuk ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap bangunan. Herman akan menugaskan Satpol PP dan Pemadam Kebakaran mengecek kelengkapan APAR di semua bangunan gedung.
“Salah satu persyaratan pembangunan gedung itu wajib ada alat pemadam
kebakaran,” pungkasnya. (SG)
Recent Comments