Bangkutaman Bawa Tur Album Dinamika



Bangkutaman yang digawangi Wahyu ‘Acum’ Nugroho (vokal dan gitar), Madava Nanda Rasika Sangga (bas), dan Christo Putra (drum) akan melakukan turnya pada pertengahan Juni ini. Band kelahiran Yogyakarta yang kini berbasis di Jakarta ini akan melawat pendengar musiknya di beberapa kota di pulau Jawa untuk mempromosikan album terbarunya, Dinamika. 

 

Dinamika adalah album ketiga mereka setelah Love Among The Ruins (2000) dan Ode Buat Kota (2010). Album ini pertama kali dirilis oleh La Munai Records dalam bentuk kaset dan SRM dalam format cakram padat. Sebelumnya mereka terlebih dulu merilis single-single baru bertajuk Dinamika, Badai, Tabib, dan Ombak. 

 

Single Ombak masuk dalam nominasi AMI Awards 2021 untuk kategori Artist/Solo/Group/Kolaborasi Karya Elektronika Terbaik. Ini adalah nominasi AMI kedua mereka. Sebelumnya mereka masuk di kategori Karya Produksi Alternative Terbaik lewat album Ode Buat Kota pada AMI 2011.

 

Tur bertajuk Tau Tau Tur 2022 akan menyambangi enam kota. Cirebon (16 Juni), Yogyakarta (17 Juni), Solo (18 Juni), Semarang (19 Juni), Jakarta (20 Juni) dan ditutup dengan penampilan mereka di Tangerang (23 Juni). 

 

Nantinya, Bangkutaman juga akan mengajak band dari kota tempat mereka tur. Seperti Sillas (Cirebon), Impromptu dan Last Elise (Yogyakarta), Moiss dan The Dare (Band asal Lombok yang sedang tur ke Semarang), Teori (Solo), Sajama Cut, Mad Madmen, dan Streetwalker (Jakarta) dan Toscasoda (Tangerang). 

 

“Tur ini adalah bentuk kangen kami dengan para pendengar Bangkutaman sekaligus kerinduan kami untuk menyapa teman-teman band yang ada di luar Jakarta,” ungkap drummer Christo Putra dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (14/6).

 

Dalam turnya, Bangkutaman memilih beberapa tempat lokasi konser mereka, mulai dari bar hingga kedai kopi. Salah satu alasannya, mereka besar dari panggung-panggung yang dihidupi oleh komunitas musik.

 

“Kami adalah band yang dibesarkan dengan gig-gig di tempat kecil yang dibuat oleh komunitas musik lokal baik di Jogja sendiri maupun di beberapa daerah. Jadi tur ini semacam bentuk givin’ back kami kepada komunitas, kembali ke akar,” tambah Wahyu Acum. (RO/M-2) 






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »