SEORANG wanita asal Bandar Lampung, Sumatra Selatan, membuktikan bahwa kecacatan bukanlah kiamat. Ia bernama Arih Lystia, seorang konten kreator tata rias 3D yang berprestasi.
Beberapa prestasi Arih di antaranya ialah sebagai pemenang creative disability award oleh Kementerian Sosial RI tahun 2020, hingga juara favorit lomba art makeup kategori umum oleh SDB (Sekolah Darma Bangsa) Fair tahun 2021.
Arih mengalami kecelakaan delapan tahun lalu. Perempuan yang kini berusia 28 tahun ini masih ingat kejadian tragis di kala berstatus mahasiswa semester tiga itu.
Ia mengalami kecelakaan setelah Arih mengantar adiknya ke sekolah pagi hari. Ia tertabrak truk di sekitar depan sekolah adiknya yang merupakan jalan lintas Sumatra yang biasa dilewati kendaraan besar.
Menurut sang ibu, tangan kiri Arih remuk dan beberapa syaraf tangan kanannya rusak sehingga tidak dapat digerakan. Kaki kanannya juga patah. Pada awalnya operasi yang dijalani Arih dilakukan dua kali, pertama untuk kaki dan kedua untuk tangan. Namun, Arih sempat kembali operasi lantaran jatuh dari boncengan motor. “Kalau pengobatan kurang lebih dua tahun setengah, itu bolak balik rumah sakit dan pengobatan lainnya juga,” ujarnya yang hadir sebagai bintang tamu Kick Andy episode Kekuranganku, Kelebihanku, yang tayang Minggu (23/10).
Tidak mudah bagi Arih untuk menerima keadaannya saat itu. “Saat itu aku merasa gak berharga karena saat itu aktivitas aku di tempat tidur dan dibantu sama ibu. Aku ngerasa hidup aku udah berakhir saat itu, saat aku lagi berobat,” jelasnya.
Ibunya yang merupakan orangtua tunggal dengan tiga anak perempuan terus mendorongnya bangkit. Namun, Arih kemudian harus merelakan status mahasiswanya di jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Lampung, karena tidak lagi mampu mengikuti kegiatan perkuliahan.
Berbaring di tempat tidur bukan berarti anak sulung ini tidak dapat berbuat apa-apa. Sambil berbaring, Arih membuat toko daring yang terinspirasi dari adiknya. Perlahan, ia juga kembali ingin berkuliah hingga pada 2018 resmi menjadi mahasiswa jurusan Manajemen Ekonomi, Universitas Terbuka.
Arih juga mulai serius melatih kemampuan merias wajah. Ia belajar lewat internet dan juga buku-buku. Mengembangkan teknik 3D ke dalam seni tata rias membuat
Arih terus berinovasi dalam karyanya ke dalam makeup ilusi. “Ilusi itu termasuk makeup tersulit untuk aku. Karena kalau pakai ilusi aku terus tertantang dan terus belajar,” ungkap Arih.
Untuk menambah ide dalam kontennya, Arih mencoba untuk membuat makeup dengan barang-barang di sekitar, seperti sendok dan garpu. Ia melihat bahwa kelebihannya saat ini dapat ia tunjukkan dan menjadi bagian dari motivasi disabilitas lainnya.
Hingga saat ini, akun media sosial pribadi Arih sudah memiliki ratusan ribu pengikut. Di samping itu, Arih juga memiliki kegiatan sosial. Di tahun 2022 ini, ia menginisiasi gerakan boneka berbagi. Dengan membagikan boneka kepada anak-anak di panti asuhan sambil mengajarkan melukis gratis.
Ia menceritakan ide gerakan boneka berbagi ini karena ia teringat masa kecilnya yang menginginkan boneka, tetapi almarhum ayahnya tidak dapat membelikan karena terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) lantaran kerusuhan 1998. Ia ingin menghibur anak-anak yang tidak memiliki mainan sepertinya dulu. (*/M-1)
Recent Comments