JAKARTA, bisniswisata.co.id: Berdiri di stand produk kaos kaki halal, kehadiran Aman Suparman, CEO PT. Soka Cipta Niaga (SCN), di stand Halal Industry Expo Mei lalu bak seorang salesman. Apalagi dia juga mampu menjelaskan secara rinci bahan baku dan fungsi dari produk yang kini banyak digunakan di dunia fashion pula.
Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk halal kini memang meningkat. Tidak hanya makanan atau pun minuman, tetapi juga berbagai barang serta jasa bersertifikat halal pun mulai dicari seperti kaos kaki halal ini.
Ternyata jauh sebelum tren halal ini datang, Aman Suparman sudah membangun bisnisnya sejak 2002. Usahanya kemudian berkembang pada 2011 dan saat di Taiwan mencari mesin pembuatan kaos kaki kebanyakan mesin memakai sikat babi dalam proses pembuatan kaos kaki itu.
Kontan Aman minta dibuatkan mesin yang menjamin onderdil mesin bebas dari unsur babi sehingga dia dapat melihat peluang di bisnis halal dan memperkenalkan produk kaos kaki halal yang membuat pemakainya, terutama Muslimah, merasa aman dan nyaman saat mengenakannya.
“Bahan kaos kaki dari serat bamboo, polyester, dan spandex, halal bersetifikat MUI, aman, menyehatkan, nyaman saat dipakai, ” kata Aman menjelaskan dengan gaya salesman.
Mendengar kiprah dan keseriusannya memikirkan penggunaan bahan dan menjadikannya bagian dari lifestyle sangatlah menarik apalagi disampaikan oleh orang nomor satu perusahaan ini.
” Kami misalnya membuat dari bahan cotton combed sudah teruji menyerap keringat dengan baik. Hal ini akan menghindari bau akibat keringat berlebih saat beraktivitas. Selain itu, untuk kegiatan khusus seperti haji dan umroh, kaos kaki wudhu dibuat khusus dengan 70% cotton yang menyesuaikan dengan cuaca,” ujarnya dengan fasih.
Bak murid yang sedang ujian lisan atau presentasi, Aman menjelaskan bahwa kaos kaki SOKA Internasional anti licin karena memiliki bantalan anti licin ditelapaknya. Bahan anti licin yang digunakan berkualitas tinggi dan tidak mudah rusak. Berfungsi melindungi langkah kaki dilantai porselen.
Tidak heran jika karya anak bangsa ini sudah menembus pasar internasional dan berulangkali mendapatkan penghargaan, antara lain sebagai Best Mode Fashion Small Medium Enterprise. Dalam Acara Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2021
Soka yang terus menerus melakukan inovasi untuk mengembangkan berbagai produk baru ini membuat bisnis terus bertumbuh. Agaknya hal ini berkaitan pula dari hobi unik sang owner yang dari remaja sudah suka berinovasi dan mengumpulkan kaos kaki.
“Saat remaja, muncul kebiasaan yang tak lumrah. Saya senang sekali mengumpulkan kaos kaki dan hal ini berlanjut hingga duduk di bangku kuliah. Ternyata Allah sayang sama saya hobi itulah yang menjadikan berdirinya berbagai perusahaan,” kata Ketua Asosiasi Produsen Produk Halal Indonesia ini.
Dia sendiri tidak tahu mengapa punya kebiasaannya yang aneh ini. Akibatnya Aman kerap mendapat ejekan dari teman-teman sekelasnya. Mereka menyebutnya si pengumpul kaos kaki bolong dan bau.
Bahkan hobinya ini kian mendapat tempat saat Aman memasuki dunia kampus. Kebebasan berekspresi dalam berbusana di lingkungan kampus ditunjukannya dengan memakai kaos kaki yang tak lazim dikenakan. Kadang bermotif gambar lucu, salur, atau motif lainnya yang tidak banyak dipakai orang.
“Usai menjadi anak kuliahan dan memasuki usia 20 tahun pada 2002, maka setiap ke luar negeri yang pertama dibeli pasti kaos kaki. Dari koleksi itulah bisa menjadi inspirasi saya di kemudian hari,” ungkap Aman.
Saat itu kiprahnya di bidang usaha kaos kaki sudah dimulai dan dua tahun kemudian ia mendirikan CV. Al-Amin pada 25 Mei 2004 yang dipasarkan produknya lewat internet. Selain itu juga melalui jalur konvensional dengan mendatangi pelanggan-pelanggan di kota-kota besar di Indonesia, bahkan luar negeri.
Saat itu, gebrakannya adalah menciptakan kaos kaki jempol bermerek Al Amin. Kaos kaki dengan lekukan di antara ibu jari dan jari kedua pada telapak kaki ini dirancang untuk memudahkan Muslimah saat menggunakan sandal.
Laku dipasaran dan setelah kemunculannya merajai pasaran kaos kaki muslimah, banyak produsen kaos kaki lainnya ikut-ikutan memproduksi kaos kaki jempol.
Aman yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kaos Kaki Indonesia (APKKINDO) Jawa Barat ini paham betul produsen wajib mengikuti keinginan konsumen. “Kalau menurut pandangan produsen bagus tapi menurut konsumen tidak, maka hasilnya tidak akan laku di pasaran,”
Aman Suparman didepan beragram produk kaos kali.
Pada tahun 2007, diluncurkanlah produk kaos kaki praktis dengan brand SOKA. Brand lama ditinggalkan lantaran namanya dianggap kurang menjual, maka pen5yebutannya pun berubah menjadi kaos kaki wudhu.
Kaos kaki wudhu Soka pun laris dengan resiko setelah dipasarkan banyak produsen yang meniru idenya. “Awal mulanya tidak ada saingan. Setelah berjalan tahunan, muncul produk serupa di internet. Bahkan yang dari Cina juga ada, dan harganya lebih murah dengan kualitas di bawah,” kata Ketua III Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat ini
Kaos kaki berbahan nylon dan spandek ini dirancang sedemikian rupa, dengan lubang di bagian bawah, agar pengguna tak perlu repot melepas, saat hendak berwudhu. Cukup dilipat atau ditarik ke atas, pengguna sudah bisa mengambil air wudhu dengan leluasa.
Kini, setiap bulannya, Aman bisa melepas ribuan kaos kaki wudhu merek Soka yang setiap musim Haji maka produksinya bisa naik tiga kali lipat belum lagi pesanan para distributor, khususnya di luar negeri, semisal Singapura dan Malaysia. Dari dua distributor inilah kaos kaki wudhu milik Aman bisa didapatkan di beberapa lokasi di kota suci Mekah.
“Saya dapat kabar dari teman yang pergi haji ke Mekah. Mereka lihat kaos kaki Soka sudah ada di sana. Meskipun tidak banyak, tapi itu menjadi kebanggan saya. Merek kita ada di sana,” kata Aman.
Siapa sangka kaos kaki ini disukai pria dan wanita terutama jamaah haji dan umrah dari kalangan laki-laki maka dibuatkanlah kaos kaki haji. Kaos kaki ini modelnya sama dengan kaos kaki wudhu, namun penamaannya berubah, menjadi lebih terarah kepada para jamaah haji baik laki-laki atau perempuan, yaitu kaos kaki haji.
Hebatnya lagi, kaos kaki wudhu Soka ternyata tidak hanya dipakai kala musim haji tiba. Belakangan kaos kaki wudhu ini menjadi tren di kalangan muslimah, karena banyak mereka gunakan di setiap kondisi.
Saat ini Aman memiliki beberapa perusahaan kaos kaki dengan omset mencapai milyaran rupiah, antara lain PT.Aksi Global Teknologi, PT. Soka Cipta Niaga (SCN), CV. Al-Amin, CV. Amani Sejahtera. Perusahaan kaos kaki ini memiliki 55 distributor dengan 144 agen yang tersebar di berbagai wilayah di dalam, pun luar negeri.
Lebih dari itu, Disamping mencari keuntungan berupa materi, Aman juga memiliki visi dakwah dalam bisnisnya. “Selain agar kaum muslimah dapat menutup aurat dengan cara yang nyaman, saya juga berharap dengan menyebarnya agen dan distributor diharapkan bisa menciptakan aktivitas muamalah yang saling menguntungkan baik dunia maupun akhirat,” jelas Aman
Seiring trend kaos kaki dari tahun ke tahun fungsi kaos kaki juga semakin berkembang. Aman terus berinovasi dengan kaos kaki Soka Essentials Series merupakan kaos kaki yang memiliki motif dengan cara dirajut dan bukan hasil printing, sehingga motif tidak akan pecah ketika dipakai.
” Di seri ini kami memiliki motif-motif batik Indonesia sebagai bentuk rasa bangga dan cinta terhadap budaya tanah air. Selain juga ada kaos tangan dan kaos kaki kebutuhan olahraga yang cocok digunakan untuk olahraga jenis apapun,” katanya sambil mengumbar senyum.
Lewat inovasi dan kepiawaian melihat peluang trend maka Soka kini mampu memenuhi kebutuhan lifestyle dari Muslim dunia. Produk apalagi yang akan ditawarkannya ? Pastinya Aman Suparman selalu siap membuat bisnisnya terus bertumbuh dengan inovasi terbaru untuk konsumen.
Recent Posts
- Le Grande Bali, Hotel di Tengah Hamparan Rumput yang Andalkan Sport Tourism.
- Travel Counsellors agents raise £12k for colleague’s ill son Kian
- Pelayaran Islamik Cruise 51.0: Perjalanan Spiritual dan Rekreasi Mewah
- The Role of AI and Integration in Hotels
- Paving the Way for Disability Inclusion through Hospitality Opportunities
Recent Comments