
BANDAR SUNWAY, Selangor, Malaysia, bisniswisata.co.id: Pasangan Suami istri, Danny dan Dewi Koemala Sari tampak sibuk melayani pengunjung terutama kaum wanita di ajang WITEX 2025 yang datang ke Paviliun Indonesia di lantai 15 Sunway Resort Hotel, Selangor, Malaysia.
Produk yang dibawa di arena expo memang banyak menyita perhatian kaum hawa karena bulatan mutiara itu bisa menjadi anting berlian mutiara Barok yang indah diantara kalung mutiara dan deretan bros berbentuk bunga.
Meja putih bertuliskan MM Jewellery itu singkatan dari Mien Mutiara nama ibunda Danny yang mengawali usahanya tahun 1998. untuk produk yang dijual berfokus di mutiara, tapi MM jewelry juga menjual emas dan berlian, termasuk reparasi dan membuat perhiasan berdasarkan pesanan.
“ Tahun lalu kami juga mengikuti ajang World Islamic Tourism & Trade Expo (WITEX 2025) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Badan Pariwisata Malaysia (MATA). Jadi ini tahun kedua kami berpartisipasi,” ungkap Danny Wahono yang menjalankan bisnis kekuarga, di sela-sela melayani pengunjung.
Tahun ini, ujarnya, dia lebih bersemangat apalagi harga sewa tempat lebih murah sehingga Danny optimistis bisa mendapatkan keuntungan dan mempelajari potensi pasar dari event ini.
“ Bagi UMKM seperti kami pengalaman berpameran ke luar negri baru ke Malaysia yaitu pada 2024 dan tahun ini. Kami ingin punya pengalaman berpameran di negara lain juga. Pemerintah RI perlu mendukung dengan memberikan keringanan biaya pameran atau dukungan lainlah agar kami bisa mengakses pasar luar negeri dan mengasag kami punya punya pengalaman baru ,” ujarnya
Menurut Danny, dari pameran kali ini dia melihat pangsa pasar perhiasan mutiara masih besar sekali dan pengunjung yang berminat umumnya justru dari luar Malaysia. Problem yang dia hadapi dari kegiatan WITEX dari 22 -25 Agustus 2025 adalah dalam hal transaksi pembayaran
“ Kita di Indonesia pembayaran ada Qris dan mudah transfer tapi di pameran ini kalau pembayaran tidak tunai repot. Untuk harga produk terendah 200 ringgit atau sekitar Rp 800 ribuan,” jelas Danny Wahono.
Dia memiliki tukang perhiasan sendiri dan produk yang dijual berfokus di mutiara, tapi MM jewelry juga menjual emas dan berlian, termasuk reparasi dan membuat perhiasan sesuai permintaan pembeli. Perhiasan sebagai bagian dari gaya hidup memang bisnis yang menggiurkan
Seluruh pasar perhiasan di Indonesia pada 2025 diperkirakan menghasilkan US$2,28 miliar, dengan CAGR sebesar 5,14% untuk periode 2025–2030 .”Beaded jewelry” artinya perhiasan yang dibuat dari manik-manik.
Jadi perhiasan seperti kalung, gelang, anting, atau cincin yang disusun dari manik-manik kecil bisa dari kaca, kristal, batu alam, kayu, plastik, mutiara, atau bahkan logam disebut beades Jewelry

Indonesia adalah pengekspor mutiara South Sea berkualitas, dikenal dengan kilau dan daya tahan tinggi. Pangsa ekspor yang terus tumbuh, didukung oleh komoditas unggulan dan kepercayaan konsumen global.
“Industri perhiasan secara keseluruhan (tidak hanya mutiara) mengalami pertumbuhan signifikan, termasuk beaded jewelry,” kata Danny yang banyak belajar dari ibundanya Mirna, pemain lama di bisnis mutiara sejak 1998 di sela-sela mekayani pengunjung
Tantangan yang perlu diantisipasi:
Tingginya harga ritel mutiara di dalam negeri membuat produk ini kurang terjangkau bagi pasar domestik . Dibutuhan edukasi tinggi pada konsumen lokal tentang kualitas dan keaslian mutiara.
Misalnya menggencarkan kembali Festival Mutiara yang pernah digelar untuk mendorong kesadaran konsumen. tambah Danny.
Segmentasi produk yang dutawatkan memang : varian baik high-end maupun yang lebih terjangkau untuk menjangkau basis konsumen yang lebih luas.
Penguatan branding dan channel digitalnya dengan memanfaatkan ekshibisi seperti Jakarta, Surabaya, Bandung Jewellery Fair, serta e-commerce untuk menjangkau pasar lebih luas .
Kembangkan desain dan nilai tambah lokal juga penting dengan k ustomisasi, desain minimalis-modern, dan nilai keberlanjutan bisa menjadi pembeda, sebagaimana upaya Kemenperin dalam pembinaan UMKM perhiasan .
Pasar perhiasan mutiara di Indonesia memiliki potensi ekspor yang solid dan industri domestik yang berkembang. Meski sejalan dengan tren pertumbuhan global perusahaan perhiasan.
Kunci kesuksesan di pasar lokal, kata Danny adalah kombinasi edukasi konsumen, diversifikasi produk, penguatan brand lokal, serta penetrasi digital. Dua kali mengikuti Expo dari World Islamic Tourism & Trade Expo ( WITEX) 2025.
“ Tahun lalu kami juga ikut pameran dan pembelinya di Malaysia ini justru dari luar Kuala Lumpur, dari negara-negara bagian kalau di Indonesia provinsi serta dari mancanegara,”kata Danny
Recent Posts
- United to Expand Service to Tel Aviv
- VistaJet Limited is first business aviation operator to receive EBT Certification
- The Sun Gazer: Cinta dari Langit Film Memikat Penuh Makna Hidup
- MM Jewellery Mengakses Pasar Mutiara Negri Jiran Lewat WITEX
- Frontier Airlines Expands Service to U.S. Business Markets
Recent Comments