300 Ribu Pekerja di Inggris Lakukan Aksi Mogok Kerja


RATUSAN ribu juta para guru, pegawai negeri, pengemudi kereta api dan dosen telah memutuskan mogok kerja. Alasannya mereka keberatan dengan upah saat ini karena tidak berbanding lurus dengan kenaikan inflasi.

Sekitar 300 ribu orang yang mogok pada Rabu (1/1), adalah guru, menurut Kongres Serikat Buruh. Para guru di sekolah-sekolah di seluruh Inggris dan Wales menyerukan kenaikan gaji dalam demonstrasi di beberapa tempat.

Aksi mereka mendapatkan dukungan dari rakyat Inggris. Belajar di rumah diterapkan di sekolah Inggris karena tidak ada pengajar yang bersedia bekerja.

Menurut hasil jajak pendapat YouGov akhir tahun lalu, 59% responden mendukung pemogokan sektor pendidikan. Serikat Pendidikan Nasional Inggris mengatakan sekitar 23ribu sekolah akan terpengaruh pemogokan pada Rabu (1/1) ini, dengan perkiraan 85% lumpuh.

Baca juga: Inggris Bersiap Hadapi Aksi Mogok Kerja Terbesar

Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn, yang bergabung dengan para guru yang mogok di London, menyerukan sistem perpajakan yang lebih adil. “Negara ini tidak mampu menanggung tingkat ketidaksetaraan yang kita miliki. Mirisnya Ada lebih banyak miliarder di Inggris daripada sebelumnya,” kata Corbyn kepada Al Jazeera.

Namun, kata dia, miliarder dan jutawan, menghasilkan banyak uang selama covid-19 atau di kala rakyat Inggris terpukul secara ekonomi dan kesehatan. “Miliarder belum dikenakan pajak untuk itu,” tegasnya.

Jack, seorang guru yang ikut demonstrasi ini mengatakan hampir tidak mungkin membantu setiap anak untuk menimba ilmu dalam kondisi kerja seperti saat ini.

“Guru bukan hanya guru. Mereka pekerja sosial. Mereka adalah perawat. Mereka semua jenis profesi yang berbeda dalam pekerjaan itu sendiri. Dan di sisi emosional, itu tidak berkelanjutan untuk pengajaran jangka panjang,” paparnya.

Pekerja lain yang juga mogok mulai dari karyawan museum dan pengemudi bus di London hingga penjaga pantai dan petugas perbatasan yang berjaga di loket kontrol paspor di bandara. Kemudian perawat dan pekerja ambulans direncanakan akan menggelar aksi serupa.

Serikat buruh Inggris mengatakan bahwa kenaikan gaji 5% seperti tawaran pemerintah tidak mampu mengimbangi harga kebutuhan yang meroket.

Rata-rata pekerja sektor publik 203 pound ($250) sebulan lebih buruk dibandingkan dengan 2010 ketika inflasi diperhitungkan.

Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada petugas kesehatan masyarakat yang dia temui dalam sebuah kunjungan.

“Saya ingin sekali, tidak ada yang lebih menyenangkan bagi saya, selain melambaikan tongkat ajaib dan membuat Anda semua dapat membayar kebutuhan lebih banyak,” ujarnya.

Sunak mengatakan pemerintah tengah mengendalikan inflasi dan membayar utang luar negeri. “Jika itu di luar kendali, itu membuatnya lebih buruk, dan ini tentang membuat penyelesaian pembayaran masuk akal dan adil,” jelasnya.

Menteri Pendidikan Inggris Gillian Keegan mengatakan kenaikan upah yang lebih tinggi akan memicu inflasi lebih lanjut. Maka pemerintah tidak akan mengubah tawaran kenaikan gaji hanya 5%.

Kepala National Education Union Mary Bousted memberikan tenggat waktu kepada pemerintah hingga 27 hari ke depan untuk memenuhi seluruh tuntutan para guru.

“Kita harus menemukan cara koreksi jangka panjang untuk gaji guru, yang telah menurun drastis selama 12 tahun terakhir, ke tingkat yang jauh lebih buruk daripada hampir semua profesi lainnya.” (Aljazeera/Cah/OL-09)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »