TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda mengungkapkan, jumlah investor aset kripto masih menunjukkan tren pertumbuhan. Meskipun dari sisi transaksi, menurut Teguh, terlihat masih lesu.
“Pertumbuhan jumlah investor kripto dalam negeri terus meningkat, walau market sedang lesu,” kata Teguh melalui keterangan tertulis, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Teguh pun mengutip data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau v yang terakhir kali mencatat jumlah investor kripto terdaftar hingga September 2022 sebanyak 16,3 juta pelanggan. Adapun rata-rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692 ribu setiap bulannya.
Baca: Rencana Pembentukan Bursa Kripto, Wamendag: Insya Allah Secepatnya
“Bandingkan, investor pasar modal per 29 September 2022 sudah mencapai 9,76 juta orang,” ujar dia.
Sementara itu, dari sisi nilai transaksi perdagangan kripto di Indonesia, pada Januari – September 2022 tercatat kini hanya sebesar Rp 266,9 triliun atau turun 57,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
“Artinya banyak individu yang mulai tertarik dengan dunia investasi kripto dan blockchain. Tapi analisa kami, mereka masih banyak yang sepenuhnya paham soal aset digital ini, maka diperlukan program edukasi yang berkelanjutan,” ujar Teguh.
Recent Comments