WhatsApp Latih Puluhan Fasilitator UMKM Jayapura


TERMASUK dalam tiga kota provinsi yang menjadi pusat program JagoWAn Digital UKM 2022, Jayapura menjadi tempat pelatihan puluhan fasilitator UKM, akhir pekan lalu. Program JagoWAn Digital UKM merupakan kolaborasi WhatsApp dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI).

 

Dimulai 2020, program itu sudah mengadakan pelatihan kewirausahaan dasar dan pemasaran digital dengan lebih dari 300 guru sekolah menengah dan 17.000 siswa sekolah menengah serta calon pengusaha di seluruh Indonesia. Tahun ini, program dipusatkan di Jayapura, Blitar, dan Pangandaran. Ketiga lokasi ini dinilai memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh dan menjadi bagian penting dari ekonomi digital Indonesia.

 

Tak hanya itu, program ini juga memanfaatkan kekuatan pemuda sebagai katalis pembangunan ekonomi daerah. Perwujudan tujuan tersebut dengan melatih 300 pengusaha muda yang kemudian akan membagikan ilmu mereka dan mengajarkan ke 2000 pengusaha muda lainnya di daerahnya masing-masing.

 

Berlangsung Sabtu (23/7), di Jayapura, sebanyak 52 trainer/fasilitator dilatih di program tersebut. Selanjutnya, mereka diharapkan dapat melatih ratusan UKM di sekeliling mereka untuk go digital.

 

Salah satu nara sumber yang diatangkan di sesi pelatihan adalah Reza Nurhilman, pendiri merek keripik singkong pedas, Maicih. Selain itu hadir pula Charles Toto, Chef dan Aktivis Pangan asli Papua. “Kegiatan-kegiatan digitalisasi (UMKM) ini penting sekali diadakan di Papua karena kita menuju era digital. Jadi, kita tidak boleh terlambat dari teman-teman yang di luar Papua,” Charles Toto, saat ditemui usai sesi pelatihan.

 

“Ke depan akan ada banyak enterpreneur-enterpreneur muda dari Papua yang bisa mengelola produk Papua dan mendorong untuk dikenal ke luar. Papua juga bisa menceritakan dari sisi makanan atau pangan-pangan atau produk mereka yang sudah layak,” lanjutnya.

 

Charles menambahkan bahwa dirinya juga telah melakukan kegiatan mendata kembali makanan-makanan lokal di Papua. “Hasil dari yang saya telah data, ternyata swah mening menjadi kebiasaan-kebiasaan dari budaya makan ketika acara-acara adat. Ini salah satu (makanan) yang bisa kita dorong menjadi produk dalam bentuk kemasan yang diukur standar sanitasi hygine-nya juga. Hal-hal yang dibutuhkan dalam tubuh seperti vitamin, protein, karbohidrat sudah terkandung dalam makanan itu,” ungkapnya.

 

Sementara itu Esther Samboh, Manager Kebijakan Publik WhatsApp di Indonesia, mengatakan jika pihaknya terus membuat produk yang mendukung pengembangan UKM karena sektor tersebut merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia.

 

“Lebih dari 60 persen dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dari UKM, 97 persen dari tenaga kerja di Indonesia bekerja di bidang UMKM. Sedangkan ada bonus demografi, 10 tahun lagi, 60 persen dari masyarakat Indonesia itu anak-anak muda, inilah yang di mana WhatsApp melihat kita punya produk WhatsApp bisnis, salah satu medium untuk UMKM bisa go digital atau melakukan digitalisasi UMKM sesuai dengan target pemerintah juga, 30 juta UMKM tergitalisasi tahun 2024,” katanya.

 

Lewat program JagoWan Digital UKM diharapkan akan makin terbentuk komunitas UKM melek digital dan juga muncul trainer/fasilitator yang bisa memberikan dampak keberlanjutan ke komunitas UKM di sekelilingnya. (M-1).






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »