Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telan Korban Jiwa, Berikut Profil Proyek Itu


TEMPO.CO, Bandung -Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung belakangan kembali menjadi sorotan usai pengerjaannya menelan korban jiwa. Hal itu disebabkan adanya kecelakaan kereta anjlok yang terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat yang mengakibatkan dua orang WNA Cina meninggal, empat pekerja mengalami luka-luka.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (DJKA) Kemenhub M. Risal Wasal mengatakan memungkinkan proyek KCJB disetop sementara untuk kepentingan investigasi pasca-insiden tersebut. “Untuk kepentingan investigasi dimungkinkan diberhentikan sementara kegiatan. Semoga kegiatan ini tidak mempengaruhi time line pekerjaan,” ujar dia saat dihubungi Senin, 19 Desember 2022. 

Berlangsung 7 Tahun dan Soal Pembengkakan Biaya

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah berjalan selama tujuh tahun jika dihitung sejak didirikannya PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Awalnya proyek kereta cepat ini sebenarnya hendak menggandeng Jepang dalam penggarapannya.

Baca : Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kemenhub: Stop Proyek Enggak Mungkin Bisa

Berdasarkan catatan Tempo, Jepang bahkan diketahui telah melakukan studi untuk proyek ini di Indonesia. Meski demikian Jepang akhirnya tidak dipilih dalam proyek ini karena pada 2015 lalu Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, lebih memilih melakukan proyek ini bersama China.

Pendirian PT KCIC disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam Surat Nomor AHU-2461647 AH.01.01.11 pada 20 Oktober 2015. Pada 21 Januari 2016, Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan peletakan batu pertama salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut di kebun teh Mandalasari, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Proyek Strategis Nasional pemerintah ini disebut telah berada pada tahap akhir. Hal itu ditandai dengan sudah dilakukannya serangkaian uji dinamis meski tidak sesuai target serta mengalami pembengkakan biaya yang besar.

Berdasarkan kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), total nilai cost overrun mencapai 1.449.603.071 Dolar AS atau Rp21,4 triliun. Oleh pemerintah hasil temuan cost overrun tersebut menjadi landasan untuk pengajuan tambahan Penyertaan Modal Negara 2022 senilai Rp3,2 triliun. Anggaran tambahan itu disetorkan dalam modal ekuitas KCIC.

Jokowi mengatakan progres proyek kereta cepat ini sudah mencapai 88,8 persen. “Peluncuran nanti untuk operasional insya Allah nanti kurang lebih di bulan Juni 2023,” kata Jokowi pada Kamis, 13 Oktober 2022 seperti dikutip dari Antara.

Rencananya, tiket Kereta Cepat Jakarta–Bandung dibanderol dengan harga Rp 350.000 untuk jarak terjauh dan Rp 150.000 untuk jarak terdekat. Untuk tiga tahun pertama, rencananya harga tiket sepur cepat itu ditetapkan Rp 250.000 terlebih dahulu. 

HATTA MUARABAGJA | TIM TEMPO

Baca juga : Dubes China: Kecelakaan Tak Berpengaruh pada Keamanan Kereta Cepat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »