Kemenag Bahas Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Santri


HARI Santri Nasional akan diperingati pada 22 Oktober mendatang. Kementerian Agama menyampaikan, tahun ini perayaan Hari Santri akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Staf Khusus Kementerian Agama Bidang Image Building dan Pengembangan IT Wibowo Prasetyo mengatakan pada tahun ini hari santri akan mengajak seluruh umat untuk merayakannya.

“Hari Santri ini kan sudah masuk dalam peringatan hari besarnasional. Karena itu negara telah hadir dan memberikan pengakuan terhadap kontribusi santri untuk negeri. Hari ini gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas memberikan arahan agar hari santri bisa diperingati dan dirasakan semua kalangan. Pada puncak hari santri nanti, seluruh tokoh agama tidak hanya muslim akan kami undang hadir untuk bersama merayakan Hari Santri,” kata Wibowo dalam diskusi “Ngobrolin Hari Santri” di Ponpes Ashiddiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (13/10).

Dengan mengundang tokoh agama non-muslim, kata Wibowo untuk menunjukkan bahwa selama ini umat bisa hidup berdampingan, rukun dan bekerja sama satu sama lain tanpa memandang latar belakangnya. “Ini membuktikan bahwa apa yang selama ini digaungkan Kemenag soal moderasi beragama kita bisa berjalan,” ujar Wibowo.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono menuturkan tidak hanya fokus tentang moderasi beragama, tahun ini hari santri nasional akan lebih banyak membicarakan soal pelestarian budaya, salah satunya budaya aksara pegon yang menurutnya telah lama tergerus oleh zaman.

“Ini adalah salah satu warisan budaya dan betul-betul ini identitas dan karya orang Indonesia, khususnya orang pesantren. Karena modernisasi jadi tidak dikenal. Alhamdulillah beberapa pesantren masih melestarikan arab pegon ini. Dan karena arab pegon ini banyak variannya, maka pada kongres aksara pegon di hari santri nanti, kami berharap salah satu outputnya adalah melakukan standarisasi. Misalnya nulis kata ‘Waryono’ itu seperti apa. Hurufnya apa saja,” kata Waryono.

Hal lain yang juga akan digelar dalam Hari Santri nanti ialah terkait Muktamar Santri. Dalam muktamar tersebut diharapkan seluruh tokoh muslim, cendikiawan dan pemerhati santri dapat bertukar pikiran untuk membahas masa depan dunia santri.

“Yang tidak kalah menarik, tahun ini kami juga akan membahas mengenai isu lingkungan. Kita tahu pesantren ini menempati suatu kawasan yang boleh jadi ketika santrinya banyak kalau tidak dikelola bagaimana pengelolaan limbahnya, ke mana perginya, jadi apa. Ini tentu boleh jadi pesantren bukan menjadi problem solver, tapi jadi part of problem. Kesadaran pesantren sebagai problem solver itu sudah jadi bagian yang tidak terpisahkan dari jiwa kiai. Karena kehadiran pesantren sejak kemerdekaan sampai yaumil qiyamah itu dalam rangka menjawab persoalan di masyarakat, salah satunya lingkungan,” jelas dia.

Satu rangkaian kegiatan yang tidak boleh terlewatkan, lanjut Waryono ialah kegiatan mayoran santri. Di mana akan disediakannya makanan gratis untuk semua kalangan sepanjang rangkaian hari Santri mulai tanggal 18-22 Oktober.

“Salah satu dari praktik menjaga dan merawat tradisi pesantren, yaitu mayoran santri. Karena dulu kami makan di pesantren itu bareng-bareng satu baki. Di pesantren itu tidak ada strata sosial. Ntah itu anaknya pengusaha, anak kiai, sama-sama makan. Kalau orang di luar masih berbicara mengenai kesetaraan, pesantren sudah praktik. Al musawah sudah dipraktikkan,” ucap Waryono.

“Mayoran santri itu penting. Kami akan memberikan makan gratis ke masyarakat sepanjang rangkaian hari santri mulai tanggal 18 sampai puncak hari santri tanggal 22 nanti, dimulai sejak pembukaan. Sampai nanti puncaknya upacara. Teman-teman silakan ikut makan bersama pak Menteri, gratis. Insya allah bergizi. Halalan thoyyiban. Itu dalam rangka menjaga tradisi santri. Insya Allah makanan yang jarang ditemui, ada nanti,” pungkas dia.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Ashiddiqiyah Pusat Mahrus Iskandar mengungkapkan kegembiraannya dalam menyambut hari Santri. Setelah 2 tahun pandemi, kata Mahrus, pesantren hanya bisa merayakannya dengan kegiatan yang terbatas.

“Alhamdulillah kami sangat berbahagia dari berbagai lini. Mulai dari masalah pendidikan, bahwa nanti akan dimasukkan di hari santri ini soal aksara pegon, pendidikan lama, pendidikan modern. Semua dimasukkan. Kegiatan budaya juga, kegiatan tradisional dan modern. Alhamdulillah menunjukkan bahwa santri berdaya menjaga martabat kemanusiaan akan terealisasi,” ucap Mahrus.

“Insya Allah santri benar-benar menjadi pusat perdamaian, menunjukkan akhlak yang diajarkan, dibawa oleh baginda Rasulullah SAW, menyebarkan perdamaian, rahmatan lil’alamin dari santri untuk negeri dan bangsa,” tandasnya. (H-2)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »