
Ketua Yayasan Baiturrahmah, Hj Maizarnis ( duduk tengah) bersama para pembicara internasional, para Wamen dan para Dubes mewakili negara anggota OKI
PADANG, Sumbar, bisniswisata.co.id: International Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 menjadi panggung diplomasi halal yang mempertemukan para pembicara internasional, Duta Besar dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan tokoh nasional lintas sektor, kata Prof Dr. Sapta Nirwandar, Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC) sebagai penyelenggara bekerjasama Universitas Baiturrahmah ( Unbrah).
Berbicara saat membuka RMHLF, Sapta Nirwandar mengatakan event ini akan membuka pintu bagi kemitraan nyata antara para pelaku bisnis Sumatera Barat dan pasar halal global, disamping mempromosikan wilayah yang indah ini sebagai destinasi yang ramah Muslim.
Menurut Sapta, Sumatera Barat adalah tempat yang tepat dan bermakna untuk pertemuan ini. Selain budayanya yang kaya, provinsi ini terkenal dengan kulinernya—kuliner Padang—yang tidak hanya lezat, tetapi juga menunjukkan kreativitas dan tradisi dalam cara penyajiannya. Dari pemilihan bahan hingga pengemasannya, semuanya merupakan kombinasi dari penelitian, teknologi, dan seni.
“Saya berpesan juga pada pembicara internasional dan para Dubes negara-negara OKI yang hadir agar mencoba minum Teh Talua khas Sumbar karena meningkatkan stamina tubuh serta berguna sebagai pengganti makanan, karena di dalam teh talua sudah mengandung kalori yang berguna bagi tubuh,”
Teh yang dicampur telur bebek atau telur ayam kampung dikocok, dicampur sedikit susu dan gula, hingga berbusa. Setelah itu, seduh dengan air teh panas dan sedikit perasan jeruk nipis. Minuman khas ini perlu dipromosikan lebih luas lagi, tambah Sapta Nirwandar.
Sementara itu Prof. Dr. Ir.H Musliar Kasim MS, Rektor Unbrah sebagai tuan rumah mengatakan Sumatera Barat secara historis terkenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Indonesia.
Saat ini hampir 97% penduduk Sumatera Barat menganut agama Islam. Suku Minangkabau, yang merupakan penduduk asli dataran tinggi Sumatera Barat, membentuk 88% dari populasi Islam ini.
“Masuknya Islam ke Minangkabau berdampak signifikan terhadap cara hidup masyarakatnya. Mereka mengadopsi filosofi hidup yang dikenal sebagai adat bersendi syarak syarak bersendi kitabullah,” kata Musliar Kasim.
Menurut dia, filosofi ini merupakan sistem yang memandu interaksi antara individu dengan lingkungannya berdasarkan nilai-nilai Islam dan adat istiadat. Posisi warisan budaya dan Islam yang kaya di Sumatera Barat ini telah menjadi tempat yang ideal untuk memelihara dan mempromosikan konsep Gaya Hidup Halal global dan menjadikan Sumatra Barat tujuan Halal Tourism sebagai bagian dari Halal Industry.
Para Dubes negara-negara OKI
Mempromosikan gaya hidup halal mendorong hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam semua aspek kehidupan, bukan hanya makanan dan minuman tetapi juga hukum Syariah di bidang-bidang seperti keuangan, pakaian, hiburan, dan banyak lagi.
“Festival Gaya Hidup Halal Ranah Minang Internasional ini menandai peluang penting untuk memperkuat industri Halal. Ini akan memberikan peluang bagi kerja sama internasional, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan merangsang inovasi untuk kemajuan ekonomi halal global,” kata Musliar Kasim.
Melalui festival ini, para praktisi bisnis di industri halal dapat menunjukkan dan mempromosikan produk mereka kepada konsumen. Acara ini juga dapat menjadi ajang bagi para pelaku industri halal untuk saling bertemu dan berdiskusi guna menggagas kolaborasi baru guna menghasilkan strategi inovatif bagi pengembangan Industri Halal, tambahnya
International Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 melibatkan Prof. Winai Dahlan, atas karya perintisnya dalam sains dan teknologi halal, Fateh Ali dari Singapura, atas wawasan berharga mengenai pasar halal global dan peluang untuk berkolaborasi.
Irwandi Jaswir dari Malaysia, atas keahlian dalam kerja sama regional di industri halal dan bagaimana kita dapat tumbuh bersama.
Kim So Il dari Korea, atas eksplorasi potensi ekspor Indonesia yang sangat besar ke Korea dan penguatan hubungan dagang.
Pembicara lainnya Ali Fahmi, atas kreasi inovatif mengenai Simfratani, dan kontribusinya terhadap inovasi makanan halal,
Nadia Mira, atas penelitian inovatif mengenai kapsul halal dari durian dan rumput laut yang membantu memajukan ilmu makanan halal dan farmasi.
Kegiatan Ini juga dihadiri pula oleh para Duta Besar yang mewakili negara-negara Organisasi Kerjasama Islam yaitu H.E. Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri (Uni Emirat Arab), Sudqi Atallah Abd Alkader Al Omoush (Yordania), Yasser Hasan Farag Elshemy (Mesir), Mohamed Trabelsi (Tunisia), Ramil Rzayev (Azerbaijan), Armin Limo (Bosnia & Herzegovina), Macocha Tembele (Tanzania).
Hadir juga anggota Wamen Club ( WMC) yang melakukan WMC Talk dengan Gufron, mantan Wamen Kesehatan yaitu para Wakil Menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof. Dr. Bayu Krisnamurti M.S, Prof. Ir Bambang Susantono, MCP, PhD, Prof Dr. Eko Prasodjo,Prof dr. H. Fasli Jalal, Ir. Susilo Siswoutomo, Dr. Rusman Heriawan S.E, M.Si, Prof. Dr. Mahmuddin Yasin, MBA dan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti
International Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 berlangsung 3-4 Mei 2025 dipandu oleh moderator Gunawan Yasni dan para undangan yang juga menghadiri gala dinner dengan peragaan modest fashion dari para desainer Sumbar serta atraksi budaya lainnya
Recent Posts
- International Ranah Minang Halal Lifestyle Festival 2025 Panggung Global Diplomasi Halal Sumbar
- Wyndham Q1 Steady Despite Infrastructure Dent
- Porter Airlines Adds LaGuardia Service
- United to Cancel 35 Newark Flights Daily Due to Delays
- ATPI Appoints Leaders to Facilitate Growth in the U.S., Energy Sector
Recent Comments