TEMPO.CO, Jakarta – PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) kembali menggelar Hana Bank Economic Outlook 2023 di Jakarta pada Rabu, 26 Oktober 2022. Acara tersebut diadakan dalam rangka memberi pandangan terhadap berbagai tantangan ekonomi nasional dan global di masa depan, termasuk ancaman resesi.
“Ini menjadi langkah penting perusahaan dan pemangku kepentingan lain untuk melihat berbagai tantangan ekonomi secara global ke depannya menjadi suatu kesempatan yang baik,” ucap Presiden Direktur Bank Hana Park Jong Jin dalam keterangan tertulis pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Meski ada kelonggaran pada kebijakan pandemi Covid-19 pada tahun ini, ia menilai ekonomi global 2023 akan terus berdampak pada perekonomian nasional. Musababnya, konflik geopolitik terjadi berkelanjutan dan pengetatan kebijakan moneter menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Ekonom: Tidak Ada Pernyataan Indonesia Akan Resesi 2023
Di samping itu kendati dunia akan menghadapi krisis, Park Jong Jin menilai Indonesia dapat mengatasinya jika memahami cara yang tepat dalam merespons kondisi tersebut. Ia pun menyatakan Bank Hana akan terus menjadi mitra keuangan yang terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengajak masyarakat Indonesia untuk optimistis memandang risiko dan ketidakpastian global yang tengah terjadi. Sebab selama delapan tahun terakhir, kata dia, pemerintah dan masyarakat telah memupuk modal penting menciptakan pembangunan yang kondusif.
“Hal ini tercermin dalam APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) 2023,” kata dia. Ia menyebutkan APBN 2023 telah difokuskan kepada agenda-agenda utama, yakni sumber daya manusia unggul, produktif, dan inovatif.
Selain itu, APBN didesain untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang energi, pangan, konektivitas, dan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudian, anggaran pun ditujukan untuk melakukan efektivitas reformasi birokrasi, revitalisasi industri, dan pengembangan pembangunan ekonomi hijau.
Menurut Febrio, Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tengah ketidakpastian global. Pemerintah pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2023 di level 5,3 persen. Karena itu, ia memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia semestinya akan semakin kuat dan berkualitas.
Ia menuturkan pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada perekonomian global. Ditambah pergeseran risiko menjadi tantangan yang tidak kalah besarnya. “Untuk itu, kami berharap Hana Bank Economic Outlook 2023 menjadi forum kondusif untuk melihat, menganalisis, memerhatikan peluang yang dapat diambil, memitigasi tantangan, dan menggali peluang,” ucapnya. Khususnya di bidang perbankan agar bisa berperan dan berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Tekanannya Bukan Kaleng-kaleng, Jika Tak Tahan APBN Jebol
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments