TEMPO.CO, Jakarta -Melalui keterangan pers yang diterima Tempo pada Jumat, 3 Februari 2023, Anne Purba selaku Vice President Corporate Secretary KCI mengatakan pihaknya membuat rencana ‘pengadaan kereta bukan baru’ untuk mengganti KRL yang rencananya mulai tahun ini akan dikonservasi.
“Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023, dan 19 pada tahun 2024,” kata Anne.
Melibatkan stakeholders dari kementerian, pengamat dan komunitas pengguna commuterline, KCI telah lebih dulu menggelar Forum Group Discussion (FGD). “Hasilnya, impor kereta bukan baru memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang dikonservasi,” sebut Anne.
Menurutnya ada pilihan lain bagi kereta yang akan dikonservasi yakni dengan meningkatkan teknologinya. Akan tetapi ini membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua tahun pengerjaan. Selain itu Anne menyebutkan bahwa terkait sharing upgrade teknologi itu, pihaknya sudah berdiskusi dengan PT Industri Kereta Api atau INKA , Jepang, dan Spanyol.
KCI bahkan telah menandatangani MoU dengan PT INKA untuk pengadaan KRL baru produksi lokal, dengan total pesanan 16 trainset senilai Rp 4 triliun. MoU yang diteken sejak 2022 tersebut menyepakati bahwa kereta akan bisa dioperasikan pada 2025 sampai 2026.
Kereta bekas yang hendak diimpor tidak langsung digunakan untuk operasional commuterline, tetapi akan dilakukan upgrade pada setiap gerbong. “Misalnya, mengganti AC di dalam kereta, bangku-bangku di setiap kereta, dengan barang-barang yang memiliki tingkat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang tinggi,” ujar Anne.
KCI memperhitungkan bahwa TKDN setiap trainset kereta akan menjadi 40 persen setelah interior dan eksterior kereta itu diganti, jumlah ini berada di atas standar. “Semua produk yang digunakan merupakan produk dalam negeri. Saat ini KAI Commuter masih belum mendapat izin untuk kereta bukan baru tersebut,” tutur Anne.
Sebelumnya, mengutip laman antaranews.com, komisi VI DPR RI menginginkan impor kereta bekas dari negeri Sakura dapat dihentikan. Hal ini karena BUMN PT INKA (Persero) sudah berkembang menjadi perusahaan yang bisa memproduksi perkeretaapian kelas dunia yang juga telah diekspor.
“PT INKA sudah berkembang menjadi perusahaan yang memproduksi perkeretaapian kelas dunia. Karena selain memenuhi konsumsi dalam negeri, INKA juga sudah berhasil menjual produknya ke Filipina, Bangladesh, Kongo,” kata Andre.
PUSPITA AMANDA SARI
Pilihan editor : Luhut Sebut Nasib Impor KRL Bekas Tunggu Hasil Audit BPKP, Baru Mulai Perencanaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Recent Comments