UP Gelar Pelatihan Kewirausahaan dan Ekonomi Digital untuk UMKM


TIM pengabdian pada masyarakat Universitas Pancasila (UP) yang terdiri dari dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) dan dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEBUP) menggelar kegiatan pengabdian pada masyarakat di daerah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/10).

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bekerja sama dengan mitra UMKM binaan Indonesia Small Medium Enterprises Association (ISMEA) ini sebagai sub aktivitas kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berjudul “Pelatihan Kewirausahaan dan Penerapan Aplikasi Pemasaran Digital,”

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu juga bagian hibah pengabdian kepada masyarakat kompetitif nasional dari Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2022.

Kegiatan mengambil judul Peningkatan Daya Saing UMKM Produk Makanan Ringan Wilayah Cileungsi melalui “Diseminasi Teknologi Mesin Pengolah Multi Proses Bahan Dasar dan Penerapan Digital Economy‘.

Baca juga: Universitas Pasundan Bandung Siapkan Relawan untuk Perangi Narkoba

Tim dosen yang terlibat antara lain Dr Agri Suwandi ST MT (program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UP) yang menjabat ketua tim pengabdian pada masyarakat UP pada kegiatan ini, Prof Dr Ir Dwi Rahmalina MT (program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UP), dan Susilawati SE MAk (program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UP).

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UP Agri Suwandi menyampaikan kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih dan kepedulian kepada masyarakat.

Kegiatan sekaligus untuk mendukung SDGs Chapter #12 melalui program pelatihan dasar untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan dan digital ekonomi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar dapat menghasilkan produk makanan ringan atau camilan rumahan (snack) yang berdaya saing.

Kegiatan ini terdiri dari pelatihan pengembangan dasar-dasar manajemen dan kewirausahaan serta pelatihan pemasaran produk secara digital. 

“Tahap pelatihan dan pembekalan pengembangan manajemen kewirausahaan dilakukan selama 3 jam. Tahap pelatihan pemasaran produk secara digital selama 3 jam serta tahap sosialisai kegiatan kemitraan selama 2 jam di mitra usaha,” jelasnya.

“Mitra yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat mengembangkan bisnis usaha dan memperluas jaringannya melalui platform digital,” ungkap Agri.

Ketua ISMEA (mitra PKM) Endang menjelaskan karakteristik pelaku usaha pada masa pandemi covid-19 ke masa transisi new normal merupakan hal yang sulit dilakukan terutama bagi pelaku UMKM.

“Kurangnya teknologi dan pengetahuan atas budaya baru jadi penyebab terpuruknya usaha-usaha yang ada, khususnya yang sedang berkembang kembali dari nol,” kata Endang. 

Menurut dia, UMKM yang terkena dampak pandemi covid-19 ialah UMKM makanan ringan yang merupakan bisnis rumahan yang amat menjanjikan keuntungannya apabila ditekuni dengan baik. 

Ia menjelaskan ada beberapa hal yang dapat mendorong usaha makanan ringan menjadi berkembang di antaranya yakni kualitas makanan yang baik, inovasi dalam produk dan strategi marketing, strategi penjualan yang tepat, serta menciptakan hubungan baik pada pelanggan.

“Kualitas makanan yang baik bersumber dari bahan baku higienis dan sehat serta proses dan pengemasan yang baik,” ujar Endang.

Endang menambahkan inovasi produk dapat berkembang jika didukung kreativitas serta dapat melihat peluang yang baik.

“Yang tidak kalah penting ialah strategi marketing atau penjualan juga dapat terlaksana jika didukung teknologi terkini. Karena itu, mengembangkan bisnis usaha dengan memperluas jaringan melalui platform digital dibutuhkan pada era digital saat ini,” urai Endang. (RO/OL-09)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »